jpnn.com - RESIKO keguguran pada wanita hamil bisa meningkat akibat paparan bisphenol-A (BPA), zat kimia yang terkandung dalam produk rumah tangga berbahan plastik. Meskipun penggunaan plastik sulit dihindari, ada cara yang bisa dilakukan para ibu hamil untuk menekan paparan BPA dalam plastik.
"Hindari memasak atau memanaskan makanan dalam plastik. Karena panas justru membantu zat kimia itu bocor, hingga bisa keluar dan meresap ke dalam makanan," kata ahli reproduksi endokrinologi dari Stanford University, Ruth Lathi, seperti dilansir laman CBS News, Selasa (17/10).
BACA JUGA: Banyak Teman Kuatkan Memori Otak
Langkah lain yang bisa dilakukan untuk meminimalisir paparan BPA yaitu jangan meninggalkan botol air di bawah sinar matahari, membatasi konsumsi makanan kaleng, dan hindari tanda terima dari kasir yang sering dilapisi senyawa polymer mengandung BPA.
Menurut Lathi, kandungan BPA yang tinggi di plastik dan lapisan makanan kaleng bisa meningkatkan risiko keguguran pada wanita. Lathi dan timnya mempelajari 115 wanita yang baru mengandung dengan riwayat infertilitas dan keguguran. Mereka membagi peserta jadi empat kelompok kadar BPA lalu menganalisis sampel darahnya.
BACA JUGA: Banyak Teman, Koneksi di Dalam Otak Makin Kuat
Perempuan dengan kadar BPA lebih tinggi memiliki risiko keguguran 80 persen lebih tinggi dibanding dengan wanita yang terpapar BPA dengan kadar lebih rendah. Lathi mengingatkan karena penelitian ini relatif kecil, ada berbagai risiko lain yang mungkin menyebabkan keguguran.
"Mungkin wanita dengan kadar BPA tinggi memiliki faktor risiko keguguran, yang diperkuat oleh BPA tersebut. Tapi setidaknya, penelitian ini bisa meyakinkan bahwa BPA tidak aman bagi perempuan-perempuan hamil," kata Lathi lebih lanjut.
BACA JUGA: 7 Fakta Penting Deodoran yang Perlu Diketahui
"Studi ini bisa menambah keyakinan bahwa BPA bisa mempengaruhi kesuburan dan aspek lain dari kesehatan meskipun bahan kimia ini sudah dihilangkan dari produk plastik, seperti botol bayi dan wadah minuman selama beberapa tahun terakhir," kata presiden American Society for Reproductive Medicine, Linda Guidice. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Melonjak, Jumlah Perempuan Operasi Bibir Vagina
Redaktur : Tim Redaksi