jpnn.com, AMBON - La Riadi (37), warga Dusun Taheng RT 006 RW 003 Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, meninggal dunia diduga akibat terlilit tali panahnya sendiri yang biasa dipakai saat menyelam untuk memanah ikan di pantai.
"Korban yang diketahui bernama La Riadi (37) dan berprofesi sebagai buruh lepas ini ditemukan telah meninggal dunia pada Jumat(17/4) malam, sekitar pukul 20:00 WIT," kata Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Iptu Julkisno Kaisupy di Ambon, Sabtu (18/4).
BACA JUGA: Pasien COVID-19 Meninggal Dunia Pukul 10 Pagi, Ambulans Datang Jam 9 Malam
Lokasi yang sering didatangi korban untuk menyelam dan memanah ikan berdekatan dengan jembatan Pertamina Wayame di kawasan Teluk Ambon.
Keterangan sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian, korban sesehari bekerja sebagai buruh harian lepas. Namun sering melakukan aktivitas memanah ikan di sekitar perairan pantai Wayame.
BACA JUGA: 24 Dokter Meninggal Dunia, Kebanyakan Gara-Gara Pasien Corona
Kemudian pada Jumat (17/4) sekitar pukul 12:00 WIT ke lokasi untuk memanah ikan. Namun sampai 18:30 WIT belum juga pulang sehingga istrinya di rumah merasa khawatir.
"Akibat merasa cemas, istri korban menyampaikan kepada keluarga dan tetangganya untuk mencari korban ke tempat korban biasa memanah ikan," jelas Julkisno.
BACA JUGA: Berita Duka dari Inhil, Anak Ungkap Riwayat Perjalanan Ortunya
Pukul 19.15 WIT, istri korban menuju jembatan Pertamina serta pesisir pantai Wayame bersama keluarga dan warga sekitar guna melakukan pencarian dengan menggunakan sebuah perahu.
Dari upaya pencarian dengan perahu inilah akhirnya mereka menemukan korban sudah dalam posisi tenggelam di dasar laut.
Istri korban langsung meminta bantuan kepada warga dan melapokan ke Polsek Teluk Ambon untuk mengevakuasi jasad korban dari dalam Laut.
Pada pukul 20:00 WIT Personil Polsek Teluk Ambon tiba dan bersama warga menggunakan Spead Boat mengangkat korban dan mengevakuasinya ke tepi pantai dan mengangkatnya ke rumah korban.
"Diduga korban tenggelam akibat terlilit tali yang sering digunakan oleh korban untuk mengikat busur panah," tandas Julkisno. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo