jpnn.com, TANGERANG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) harus mampu berperan mewadahi para pengusaha muda Tanah Air.
Menurut dia, HIPMI yang memiliki sumber daya manusia (SDM) kreatif, inovatif, berintelektualitas tinggi serta berjiwa enterpreneur sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dan kemampuan wirausaha masyarakat.
“HIPMI harus menjadi organisasi yang mampu menciptakan pengusaha-pengusaha muda tangguh yang dapat menyejahterakan rakyat," kata Bambang saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HIPMI, di Tangerang, Banten, Rabu (7/2).
BACA JUGA: BKSAP Mensosialisasikan Peran Strategis Diplomasi Parlemen
Mantan pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu prihatin dengan jumlah wirausaha di Indonesia yang hanya berkisar tiga persen dari jumlah penduduk.
“Secara persentase jumlah wirausaha kita hanya sekitar tiga persen, kalah dari negara tetangga di ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang sudah di atas empat persen," katanya.
BACA JUGA: RUU Ini Kunci Strategis Dalam Menurunkan Angka Kemiskinan
Bamsoet menuturkan banyak persoalan yang menyebabkan rendahnya angka wirausaha. Antara lain, pola pikir masyarakat yang lebih mengutamakan mencari pekerjaan, rendahnya kapasitas SDM pelaku wirausaha, regulasi yang belum mampu mengatasi persoalan sehingga menghambat perkembangan dunia wirausaha serta kendala dalam mengakses modal.
Karena itu, Bamsoet meminta semua pihak mengoptimalkan fungsi kewirausahaan sebagai gerakan ekonomi rakyat.
BACA JUGA: Agus Hermanto Kritisi Pencabutan Subsidi Listrik di Anambas
Menurut dia, peran serta berbagai pihak, akan meningkatkan rasio wirausaha Indonesia. “Permasalahan ini merupakan PR kita besama. Pihak pemerintah dan masyarakat, terutama pengusaha perlu duduk bersama untuk mencari solusi bagi permasalahan yang ada," ungkap Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet ini berharap adanya Undang-Undang tentang Kewirausahaan Nasional, pertumbuhan dan perkembagan wirausaha akan semakin cepat dan mampu menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi. Kelahiran RUU Kewirausahaan Nasional yang telah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) DPR merupakan kunci strategis dalam menurunkan angka kemiskinan.
RUU ini sekaligus menjawab tantangan perekonomian dunia yang didominasi sistem kapitalisme dan liberalisme.
"RUU Kewirausahaan Nasional akan menjadi penyeimbang antara kepentingan pasar yang berorientasi modal dengan kebutuhan sosial yang berspektif keadilan," ujar Bamsoet.
Rakernas HIPMI dibuka Presiden Joko Widodo. Rakernas dihadiri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Ketua DPD RI Oesman Sapta Oedang dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berbahaya Jika NIK dan KK Disalahgunakan
Redaktur & Reporter : Boy