Jembatan Ampera Ditabrak Lagi, Walikota Segera Terbitkan Perwali

Kamis, 18 Mei 2017 – 18:59 WIB
Fender dan pilar jembatan Ampera kembali ditabrak tongkang pengangkut batu bara. Kejadian kemarin membuat semen pilar di pinggir arah 16 Ilir mengelupas dan retak. foto : Evan Zumarli/Sumeks/jpg

jpnn.com, PALEMBANG - Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin angkat bicara soal insiden tongkang bermuatan batu bara yang menabrak pilar Jembatan Ampera.

“Perlu ada aturan baru yang lebih tegas,” ucap Alex Nerdin seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: 1.153 Peserta SBMPTN di Palembang Dinyatakan Gugur

Dengan begitu, perusahaan yang mengangkut batu bara melewati jembatan ikon Palembang itu bisa benar-benar profesional.

Tidak ada lagi alasan tali tugboat putus, atau mesin tugboat mati. Aturan itu juga perlu memuat sanksi tegas, dengan denda yang sangat mahal. Selain itu, perlu diatur kapasitas muatan yang diangkut tongkang.

BACA JUGA: Gubrak! Pilar Jembatan Ampera Retak Ditabrak Tongkang Bermuatan Batubara

“Bisa lihat sendiri saat melintas di sungai, batu bara yang diangkut sampai menggunung. Bagian atas tumpukan batu bara kadang menyentuh dan tersangkut di Jembatan Ampera,” bebernya,

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Joko Imam Sentosa mengatakan, pemprov sangat menyayangkan insiden kemarin. “Ini bukan yang pertama,” cetusnya.

BACA JUGA: Rel Siap Dipasang, Progress LRT Palembang Capai 42 Persen

Meski Ampera dibangun sangat kokoh, tapi tentu ada dampak tidak baik jika terus jadi sasaran tabrak tongkang. Apalagi, dari sisi usia, jembatan pampasan perang ini boleh dikata sudah tua, lebih dari setengah abad.

“Kami prihatin dan akan ambil tindakan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu," katanya. Paling tidak, perusahan yang bertanggung jawab mengganti biaya perawatan, dan lainnya. Termasuk kepada warga yang kapalnya terbalik dan karam.

Perlu juga dipastikan, tongkang punya izin berlayar atau tidak. Dicek juga standar operasionalnya. Tak hanya kapal, tapi operator yang memberikan izin perlu diperiksa.

Wali Kota Palembang H Harnojoyo mengatakan, kejadian seperti ini tak bisa dibiarkan. “Kejadian ini tak boleh terulang. Kami minta perusahaannya tanggung jawab,” cetusnya.

Tak hanya Ampera yang terdampak, keselamatan pengguna sungai lainnya juga terancam. Dalam kejadian kemarin, sebuah speedboat terbalik lalu tenggelam. Untung nakhoda speedboat berhasil keluar. Akibat kejadian ini tentu besar.

“Kita (Pemkot) tidak mau terulang kembali. Seluruh pengusaha stockpile harus memperhatikan hal ini,” kata Harnojoyo.

Nantinya akan segera diterbitkan peraturan wali kota (perwali) yang mengatur lalu lintas di Sungai Musi sebagai turunan UU. Saat ini tengah menunggu penomoran.

Sementara itu, Manajer Kepanduan PT Pelindo II Palembang, Tedi Gunawan sempat bertemu rombongan Wali Kota Palembang. “Nantinya juga akan diganti pihak asuransi dari Singapura,” katanya.

Sebab, semua kapal pengangkut batu bara yang melintas di perairan Sungai Musi menurutnya telah diasuransikan. Ke depan, pihaknya juga meminta dukungan dari pemerintah untuk memasang fender serupa di bagian hilir sungai yang saat ini belum terpasang. “Kami minta maaf dengan kejadian ini,” ujarnya. (vis/chy/wly/aja/ce2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemasangan Rel LRT Palembang Dikerjakan Minggu Ini


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler