jpnn.com, JAKARTA - Satu lagi buku tentang sosok Ganjar Pranowo hadir menyapa publik. Judulnya 'Hitam Putih Ganjar, Jejak Kepemimpinan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah' terbitan Kompas Gramedia.
Pustaka anyar setebal 380 halaman tersebut disunting oleh Bambang Setiawan c.s. dari Penerbit Buku Kompas.
BACA JUGA: Hitam Putih Ganjar, Bukti Kombinasi Integritas dan Autentisitas
Buku itu berisi tentang profil Ganjar Pranowo, kiprah politiknya, legasinya saat menjadi anggota DPR dan gubernur Jawa Tengah, hingga pikiran-pikirannya.
Pihak penerbit pun menghadirkan enam tokoh dari berbagai latar belakang untuk membedah buku itu di Jakarta, Kamis (14/9).
BACA JUGA: Membongkar Pikiran Ganjar, Capres Tidak Perlu Pidato Menggebu Gebrak Meja
Keenam tokoh tersebut ialah Asvi Warman Adam (sejarawan), Agung Firman Sampurna (ketua Badan Pemeriksa Keuangan 2019-2022), Fachry Ali (pengamat politik), Sudhamek AWS (anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), AAGN Ari Dwipayana (koordinator staf khusus presiden), dan Hanna Rahmi (psikolog).
Asvi Warman Adam dalam bedah buku itu menyebut 'Hitam Putih Ganjar' menyajikan narasi objektif.
BACA JUGA: Lewat Buku Ini, Hamid Basyaib Bongkar Pemikiran Ganjar Pranowo Terhadap 8 Isu Strategis
Menurut dia, tim penulis 'Hitam Putih Ganjar' dari Penerbit Buku Kompas bekerja secara independen dan teliti dengan dukungan periset.
"Capres lain juga telah menerbitkan buku yang menjelaskan tentang pribadi maupun prestasi, tetapi buku ini lebih lengkap karena menjelaskan mulai masa kecil, sekolah, kuliah, kerja sampai Ganjar jadi anggota DPR dan gubernur," kata dia.
Asvi menambahkan penggambaran detail tersebut akan mendorong masyarakat kelak tidak memilih pemimpin dalam karung. Artinya, rekam jejak maupun gagasan tentang pembangunan negara yang dimiliki calon pemimpin tersebut benar-benar teruji dan terbukti.
"Seperti yang tergambar di buku ini, ternyata Ganjar selama sepuluh tahun memimpin Jawa Tengah telah melahirkan 333 inovasi dan 148 penghargaan," tutur Asvi.
Lebih lanjut Asvi menilai berbagai capaian Ganjar tersebut bisa dirasakan masyarakat, khususnya warga Jawa Tengah.
Ganjar, kata Asvi, banyak menggunakan simbol kearifan lokal untuk membawa perubahan di masyarakat.
Itulah yang membuat profesor riset tersebut meyakini Ganjar bakal membawa energi besar untuk kemajuan Indonesia.
Agung Firman Sampurna juga memiliki pendapat senada. Menurut dia, semua keberhasilan dari kerja besar Ganjar didasari spirit pelayanan yang baik kepada masyarakat.
"Buktinya indeks kepuasan masyarakat Jateng meningkat, indeks pembangunan manusia di Jateng meningkat, indeks kebahagiaan juga meningkat, bahkan termasuk paling tinggi secara nasional," katanya.
Penyandang gelar doktor dari Program Studi Administrasi dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) itu lantas memuji kebajikan Ganjar dalam memimpin.
Agung mengutip ungkapan Mahatma Gandhi tentang cara terbaik untuk menemukan diri sendiri, yakni tenggelam dalam melayani orang lain.
"Pak Ganjar sangat menikmati proses dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan untuk apa? Untuk mengubah hidup agar menjadi lebih baik, bahkan seluruh capaian kerja beliau tidak pernah beliau klaim sebagai capaian pribadi, tetapi hasil kerja semua lapisan masyarakat," katanya.
Adapun Sudhamek mengatakan latar belakang dan kerja keras Ganjar telah menempa kecerdasan bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu dalam menghadapi masalah.
Menurut Sudhamek, seseorang yang gampang lari dari masalah tidak akan meraih kesuksesan di tahap selanjutnya.
"Ganjar Pranowo berbeda. Dia berani mengambil risiko untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah. Itulah yang tidak banyak dimiliki calon pemimpin di republik ini," katanya. (jpnn.com)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Muda Padjajaran Beri Bantuan dan Pelatihan Budi Daya Ikan di Tasikmalaya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan