HJKS 724, Ekonomi Surabaya Diprediksi Meningkat 20 Persen

Senin, 01 Mei 2017 – 03:08 WIB
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah Bappeko Surabaya, Herlambang Sucahyo, mengemukakan ada dua underpass yang akan dibangun ke Joyoboyo, Selasa (14/3). Underpass pertama bakal menghubungkan dari Joyoboyo ke KBS. Ilustrasi by: Satria/Radar Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Surabaya, Jawa Timur memprediksi perkembangan ekonomi di Kota Pahlawan memasuki Mei ini bakal meningkat 20 persen dari April.

Hal itu karena pada Mei ini berbagai even, seperti Surabaya Shopping Festival, Surabaya Fashion Parade, Festival Rujak Uleg dan acaraacara lainnya akan digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724.

BACA JUGA: HJKS Ke 724, Inilah Rangkaian Acaranya!

Ketua Kadin Surabaya, Jamhadi mengatakan, selain gelaran beragam acara perayaan HJKS, peningkatan itu juga karena akhir Mei sudah menyambut Ramadan dan Lebaran.

“Kadin prediksi naiknya sampai 20 persen. Agenda festival di kota Surabaya cukup banyak, belum festival untuk Ramadan dan Lebaran. Kebutuhan meningkat, uang berputar pun semakin banyak,” kata Jamhadi.

BACA JUGA: HJKS Ke 724, Risma: Pokoknya Wisatawan Dipaksa Nginap

Lebih jauh ia menjelaskan, pergerakan perekonomian yang paling mencolok adalah pada bidang fashion dan consumer good.

Dengan banyaknya festival dan promo shopping maka masyarakat akan lebih banyak membeli produk, begitupula dengan sektor consumer good. Dimana, dalam kegiatan festival berbagai pameran UKM dan industri sehingga konsumsi makanan meningkat.

BACA JUGA: Hari Jadi Kota Surabaya Ke 724, Pesta Sepanjang Mei

Roda perputaran lainnya pun berdampak signifikan, terutama dalam bidang transportasi dan kebutuhan pokok lainnya, seperti beras, cabai, gula dan sebagainya.

Menurut Jamhadi, sebenarnya peningkatan ekonomi di setiap menjelang Mei tidak begitu berbeda. Pasalnya, kuartal pertama yang merupakan kuartal penyesuaian yang lebih banyak wait and see akhirnya mulai terlewati.

Pelaku usaha mulai bergerak karena sudah mampu menyiapkan stategi penjualannya sampai akhir tahun.

“Perekonomian di Surabaya bakal berpengaruh ke daerah lainnya, karena semua kebutuhan mayoritas disuplai dari Surabaya,” jelasnya.

Terlebih, peningkatan kualitas SDM Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kota Surabaya mulai 2010 menjadi salah satu kota dengan shortfall (kecepatan perkembangan) IPM yang tertinggi di Indonesia.

Pertumbuhan (Harapan Hidup, Melek Huruf, Rata–Rata Lama Sekolah, Daya Beli) makin menyebar, dimana jumlah kecamatan dengan IPM di atas 78,43 semakin banyak.

Menurutnya, pergerakan ekonomi yang membaik itu bakal berlangsung sampai Juni atau awal Juli.

“Biasanya H+14 sudah kembali seperti semua. Namun, kami harap tidak turun drastis karena bulan Agustus menyambut kegiatan HUT RI dan berbagai even lainnya yang juga cukup banyak jumlahnya,” pungkas Jamhadi. (han/opi/jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin Berharap Semakin Banyak Perusahaan Pelayaran Dunia ke Tanjung Priok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler