jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe mengomentari kritik tajam yang dilontarkan politikus PDIP kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Ramses, dalam dunia demokrasi Indonesia dianggap tak lazim partai pengusung mengkritik pemimpin terpilih apalagi dari partai utama.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Misteri Rekening Keluarga Akidi Tio, Luhut Disikat, Bupati dan Wali Kota Protes
Namun, pada konteks politik mengkritik dianggap biasa saja karena bentuk perhatian partai pengusung terhadap kinerja pemimpin yang dipilih.
Meski demikian, pada analisis publik terhadap komunikasi politik hanya kader partai yang mampu mengetahui maksud dan tujuan kritik tersebut.
BACA JUGA: Ini Komentar Boni Hargens Soal Kritik Puan & Masinton Terhadap Jokowi
"Dalam konteks politik sesungguhnya itu hal biasa sebagai bagian dari perhatian partai pengusung terhadap kinerja pemimpinnya," kata Ramses kepada JPNN.com, Kamis (5/8) malam.
Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia itu juga menyampaikan pandangannya soal apakah kritik yang disampaikan bakal berujung jaga jarak antara Jokowi dan PDIP.
BACA JUGA: Puan Maharani cs Kerap Kritik Jokowi Soal Penanganan Covid-19, Ada Kecemburuan Politik?
Dia menegaskan hal tersebut tak mungkin terjadi. Pasalnya, Jokowi lahir dari partai berlambang kepala banteng tersebut
"Secara moril (PDIP) harus bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan Jokowi," ujar Ramses.
Dosen Universitas Mercu Buana itu menegaskan jangan sampai publik atau oposisi menilai partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut lepas tangan atas kebijakan yang diambil Jokowi.
"Kalau PDIP lepas tangan, itu artinya tidak bertanggung jawab dan bisa saja memengaruhi pilihan rakyat 2024," pungkas Ramses Lalongkoe. (cr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama