jpnn.com - jpnn.com - Massa Front Pembela Islam (FPI) terlibat bentrok dengan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bandung, Kamis (12/1). FPI menuding GMBI merupakan organisasi kemasyarakatan binaan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan.
Tudingan itu ternyata tak meleset. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, Anton memang duduk di dewan pembina GMBI.
BACA JUGA: Isu di Medsos Memicu FPI Serang Markas GMBI
Meski begitu, Rikwanto menegaskan jika ada unsur tindak pidana saat massa GNBI bentrok dengan FPI, hal itu bukan tanggung jawab pembinanya tapi pada personalnya. “Dalam masalah pidana siapa berbuat apa," kata Rikwanto di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (13/1).
Mengenai pejabat Polri yang merangkap posisi di ormas, Rikwanto mengatakan bahwa tidak ada aturan ataupun larangan khusus tentang itu. Sebab, hak bagi setiap anggota Polri untuk berorganisasi selama tidak melanggar hukum.
BACA JUGA: PGI Bantah Anggotanya Jadi Saksi Kasus Habib Rizieq
Menurut Rikwanti, pejabat Polri memang sering diminta menjadi pembina perkumpulan atau organisasi tertentu. “Boleh, tidak ada larangan,” tegasnya.
Bahkan, sambungnya, hal itu sering menjadi bentuk penghormatan bagi pejabat Polri. “Tapi tentunya untuk tujuan kebaikan, bukan untuk tujuan lain," tandas Rikwanto.(mg4/jpnn)
BACA JUGA: Umat Islam Batam Gelar Demonstrasi Anti-Habib Rizieq
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota FPI Diserang Ketika Sedang Makan..
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga