jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid yang membidangi masalah keagamaan menduga ada pihak-pihak yang sengaja memecah kerukunan antar-umat beragama di Indonesia.
Dalam pengamatannya, aksi bom molotov di halaman Gereja Oikumene di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11) merupakan bagian dari skenario memecah belah kerukunan. "Upaya mengadu domba dan memecah belah umat bergama," ujar Sodik saat dihubungi, Senin (14/11).
BACA JUGA: Pembangunan Tol Jakarta-Depok Digeber
Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu pun meminta aparat keamanan dan pemerintah agar lebih waspada. Selain itu, katanya, pemerintah dan aparat juga harus lebih giat membina kerukunan antar-umat beragama.
"Pendekatan keamanan antara lain dengan kegiatan intelijen untuk pencegahan. Pendekatan pembinaan Alquran degan terus dibina agar timbul kesadaran kerukunan," katanya.
BACA JUGA: Pak Jimly Tak Rela Umat Islam Diajak Demo untuk Lengserkan Jokowi
Sebelumnya, bom molotov meledak di depan Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Lo Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur. Pelakunya adalah Juanda alias Jo, seorang marbut di sebuah masjid yang tak jauh dari Gereja Oikumene di Jalan Ciptomangunkusomo, Sengkotek Samarinda.(cr2/JPG)
BACA JUGA: Balita Korban Molotov di Gereja Meninggal Dunia, Inilah Penjelasan Mabes Polri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramah Pantai, Inspirasi dari Jawara Desain Homestay Desa Wisata di Labuan Bajo
Redaktur : Tim Redaksi