Hmm..Penikmat Prostitusi Online Kebanyakan Wiraswasta

Jumat, 05 Februari 2016 – 08:22 WIB
ilustrasi PSK. Foto: dok. JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA--Praktik prostitusi online yang beroperasi di Kota Pahlawan ternyata  sudah menjamur. Hal itu didapat dari pengakuan Pamiarsih, mucikari yang menjual dua perempuan kepada pria hidung belang. Perempuan berusia 35 tahun itu mengaku memiliki kenalan mucikari lainnya.

''Ada seorang teman saya yang juga bisa menyediakan perempuan,'' ungkapnya saat menjalani pemeriksaan lanjutan di ruang penyidik Unit PPA Polrestabes Surabaya kemarin (4/2).

Saat ditanya, perempuan asal Jombang itu mengatakan bahwa dirinya mempunyai 15 anak buah. Namun, jumlah tersebut tidak pasti. Sebab, dia bisa barter dengan mucikari lain. ''Antarmucikari sistemnya bisa saling bertukar koleksi perempuan,'' ujar  Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni.

BACA JUGA: Akhirnya, Bos Judi Togel Online Warung Kopi Ditangkap

Menurut Ruth, Pamiarsih tadinya adalah anak buah seorang mucikari. Tapi kemudian ia berbisnis sendiri. Saat menjadi mucikari, Pamiarsih dan teman-temannya mencari perempuan yang biasa beroperasi di panti pijat dan mengajak bergabung. Umumnya, eksekusi berlangsung di hotel.

 ''Tapi, ada juga yang dibawa ke rumah. Tergantung pada budget si pemesan,'' imbuh Ruth. Dia menambahkan, sampai sejauh ini, Pamiarsih hanya menjalankan bisnisnya lewat Facebook. Dia belum sampai membuat grup BBM atau WhatsApp.

Ruth tidak menampik praktik prostitusi saat ini memang berevolusi. Setelah Dolly ditutup, pelakunya menyebar, tetapi saling berhubungan. Dari sanalah mereka kemudian membuka jasa pemuas nafsu melalui online. Pelanggannya adalah wiraswasta maupun karyawan freelance.
Ruth menjelaskan, wiraswasta banyak menyewa jasa esek-esek saat siang lantaran tidak mempunyai jam kerja yang pasti. Mereka bisa sewaktu-waktu mengorder.

BACA JUGA: Serentak Geledah Tiga Lapas, Sita Ratusan Barang Terlarang

 ''Kalau siang lebih bebas karena mereka nggak wajib ke kantor,'' ujar mantan Kanitreskrim Polsek Wonokromo tersebut.

Sementara itu, karyawan yang memiliki jam kerja cenderung memilih waktu setelah petang. Biasanya, lelaki hidung belang itu beralasan ke keluarganya telat pulang karena macet atau rapat. (did/c19/ady/flo).

BACA JUGA: Kukar Dikepung 15 Titik Api

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Lumpuhkan Ekonomi Pesisir Pekalongan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler