SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya sebelumnya sudah melarang sekolah mengadakan kegiatan ke luar Kota Surabaya. Aturan itu tertuang dalam surat edaran Nomor 412/3887/ 436.6.4/2015. Namun, aturan itu tidak dihiraukan. SDN Medokan Ayu 2 diketahui memberikan surat edaran kepada 108 wali murid kelas VI untuk mengadakan tur wisata kelulusan.
Salah seorang wali murid yang menerima edaran dari sekolah adalah Jeffrey Sunjaya. Kemarin (31/3) laki-laki 52 tahun itu mengadu ke Dispendik Surabaya. ''Saya hanya ingin tanya ke dinas (dispendik, Red) tentang surat ini,'' katanya. Sebab, dia mengetahui sebelumnya bahwa kegiatan di luar Kota Surabaya sudah mendapatkan larangan dari Dispendik Surabaya.
Jeffrey menceritakan anaknya, Sieny, mendapatkan edaran dari sekolah tentang kegiatan wisata kelulusan pada 28-29 Mei di Pacet. Dalam edaran tersebut, wali murid diwajibkan membayar Rp 350 ribu. Wali murid diimbau membayar sebelum 10 Mei kepada perwakilan wali murid di setiap kelas.
Setelah itu, Jeffrey langsung melakukan konfirmasi ke Kepala SDN Medokan Ayu 2 Yuli. Hanya, dia mengaku mendapat respons yang kurang baik dari pihak sekolah. "Jawabannya ketus. Waktu itu juga kepala sekolahnya membanting HP di depan saya dan anak saya," katanya.
Jeffrey datang ke kantor Dispendik Surabaya bersama Sieny dan istrinya. Mereka bertemu langsung dengan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Surabaya Eko Prasetyoningsih. Eko menjelaskan, pihaknya langsung mengonfirmasi ke SDN Medokan Ayu 2. "Memang benar kepala sekolah mengaku akan merencanakan kegiatan wisata ini sebagai acara perpisahan siswa kelas VI," terangnya.
Saat ditanyai terkait dengan surat edaran larangan kegiatan ke luar Kota Surabaya, lanjut dia, kepala sekolah sebenarnya sudah mengetahui. "Tapi tetap mau nekat mengadakan kegiatan ini," tuturnya. Karena itu, langsung saja, Dispendik Surabaya memberikan peringatan kepada sekolah untuk membatalkan kegiatan wisata ke luar kota tersebut. (bri/c20/end/flo/jpnn)
BACA JUGA: Air PDAM Tak Mengucur, Wawakot Mandi Air Sumur
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awalnya Diperlakukan Seperti Binatang
Redaktur : Tim Redaksi