HMS Center Tidak Hanya Berikan Donasi Senilai Rp 1 Miliar Kepada Warga Terdampak Covid-19

Rabu, 22 April 2020 – 20:15 WIB
Ketua HMS Center, Hardjuno Wiwoho (kanan) bersama Ketua Dewan Pembina HMS, Mayjen TNI (Purn) Dr. Syamsu Djalal di Kantor HMS Center, bilangan Komplek Hankam, Jakarta, Rabu (22/4). Foto: Dok. HMS Center

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera atau HMS Center memberikan donasi kemanusiaan sebesar Rp 1 miliar serta membagikan ribuan masker kepada masyarakat terdampak wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia.

Pemberian bantuan ini merupakan bentuk dukungan HMS Center kepada pemerintah guna memotong mata rantai penyebaran wabah virus corona ini.

BACA JUGA: HMS Sebut Jamu Ini Mampu Memperkuat Imun Tubuh untuk Lawan Virus Corona

“Kami tulus dan ikhlas memberikan donasi ini demi kepentingan masyarakat yang sehat agar terhindar dari covid-19," ujar Ketua HMS Center, Hardjuno Wiwoho di HMS Center, bilangan Komplek Hankam, Jakarta, Rabu (22/4).

Turut hadir dalam acara pemberian donasi ini, Ketua Dewan Pembina HMS, Mayjen TNI (Purn) Dr. Syamsu Djalal, politikus senior Lily Wahid serta Ketua Tim Advokasi Kesehatan HMS Center, DR D'Hiru.

BACA JUGA: Polresta Sidoarjo Usulkan Pemberlakuan Jam Malam saat PSBB

Hadir dalam acara ini, sejumlah perwakilan RT/RW di area kompleks Hankam Kembangan di Jakarta Barat itu.

Selaian donasi, HMS Center juga membagikan 5.000 masker kepada masyarakat. Adapun donasi yang diberikan berupa 5000 botol jamu herbal Kenkona yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat di tengah pandemi corona.

BACA JUGA: Satgas COVID-19 Hanura Beraksi di Bekasi

"Kami membantu masyarakat agar tetap sehat dan kuat menghadapi pandemi corona ini. Kami membagikan jamu tetes kenkona ini sebanyak 5000 botol kepada masyarakat. Ini setara dengan Rp1 Miliar,” tegasnya.

Sebelumnya, organisasi sosial kemasyarakatan ini telah menyumbangkan sejumlah kebutuhan seperti hand sanitizer, hand wash, cairan disinfektan dan makanan pokok ke sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Mengusung tagar HMS Peduli#Bersama MenghadapiPandemiCovid19, HMS Center terus menggelorakan semangat hidup sehat kepada masyarakat.

“Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam memutuskan tali rantai penyebaran wabah COVID-19 serta mengikuti anjuran pemerintah,” tegas Hardjuno.

Dia menegaskan bantuan sosial ini merupakan wujud konkret dukungan HMS Center kepada pemerintah  dan para pejuang medis sebagai panglima perang penanggulangan wabah COVID-19 ini.

Dia memastikan upaya yang dialakukannya emata-mata misi kemanusiaan. Tujuannya, menjaga masyarakat agar kekebalan tubuhnya tidak drop di tengah pandemi covid-19 ini.

"Kita tidak bisa memprediksi kapan wabah ini berakhir. Insyaallah, kami siap membantu," ujarnya.

Rencananya, jamu herbal ini akan dibagi di sejumlah titip di Jabodetabek. “Sekarang, kita sudah lakukan di Jaksel dan Tangerang. Kami akan masuk ke wilayah Zona Merah di Cibubur dan Bogor," ujarnya.

Sementara itu, Syamsu Djalal mengatakan pandemi virus Corona Covid-19 yang melanda Indonesia memengaruhi seluruh sektor perekonomian masyarakat.

Dampaknya, kata dia, memukul daya beli masyarakat, terutama para buruh dan pekerja harian yang penghasilannya dipastikan merosot tajam. Bahkan PHK masal terjadi di mana-mana.

Oleh karena itu, HMS Center hadir memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat agar kekebalan tubuh makin kuat menghadapi virus berbahaya ini.

"Aksi sosial yang dilakukan HMS Center hari ini sebagai bentuk kepeduliaan terhadap masyarakat,” ujar Mantan Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung ini.

Sementara itu, Lily Wahid mengatakan HMS Center akan terus mengampanyekan pola hidup sehat. Sebab, musuh utama dari Covid-19 ini gaya hidup tidak sehat.

"Sasaran kampanya kita masyarakat yang sehat. Kita harus pastikan, sistim kekebalan tubuh masyarakat kuat menghadapi pandemi ini," ujarnya.

Lily melihat upaya pemerintah dalam memerangi mata rantai Covid-19 ini sudah optimal. Namun implementasi kebijakannya masih kurang. Misalnya, Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Hingga saat ini, banyak warga yang belum mendapatkan bantuan pemerintah. Padahal, hidup mereka sudah sekarang.

"Memang mata rantai birokrasi kita terlalu panjang dan rumit. Ini sumber persoalan," pungkasnya.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
HMS Center   Donasi   Masker   Covid-19  

Terpopuler