HNW Berharap Hubungan Indonesia - Tiongkok Berimbang dan Saling Menguntungkan

Senin, 06 Mei 2019 – 16:44 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima sembilan tamu dari Tiongkok pada hari pertama bulan puasa, Senin (6/5/2019) di Ruang Kerjanya, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Delegasi dipimpin oleh Lu Zhenhua itu adalah anggota legislatif dan eksekutif Yibin Sichuan.

Kedatangan mereka disambut dengan terbuka oleh HNW. Dia berharap kedatangan Lu Zhenhua bersama yang lain bukan kunjungan yang pertama.

BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid: Pernyataan #2019GantiPresiden Tutup Buku Dipelintir

BACA JUGA: Mardani: Pak Presiden, Tidak Cukup dengan Berucap Turut Berdukacita

“Semoga kunjungan ini bisa memberi rasa nyaman dan berkelanjutan,” ujar pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu.

BACA JUGA: Seni Membaca Sajak Bagian Penting Untuk Sosialisasi Empat Pilar MPR

Diakui oleh Wakil Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Gontor itu hubungan Indonesia - Tiongkok telah terjalin sejak ratusan tahun yang lalu. Untuk itu, hubungan antarpemerintah, antarparlemen, dan antarmasyarakat perlu ditingkatkan dan menjadi lebih baik.

Menurut HNW, peran parlemen sangat penting untuk meningkatkan hubungan diplomatik antarbangsa.

BACA JUGA: MPR Ajak Komponen Bangsa Kembali kepada Kesepakatan Bernegara

BACA JUGA: Diduga Menggelembung 140.514 Suara, Kinerja KPU Bali Dipertanyakan

“Dalam negara demokrasi, parlemen mempunyai peran penting dalam pembuatan kebijakan termasuk masalah urusan luar negeri,” ujarnya.

“Üntuk itu peran parlemen perlu kuat sehingga akan memudahkan urusan diplomasi antarbangsa,” ucapnya.

Kepada mereka disampaikan parlemen Indonesia sangat aktif dalam membangun kerja sama dengan parlemen-parlemen dunia. Indonesia tercatat menjadi anggota dari berbagai organisasi parlemen dunia. Sebagai bagian dari organisasi parlemen dunia, diakui parlemen Indonesia sering bertemu dan berkoordinasi dengan parlemen Tiongkok.

“Hubungan inilah yang menjadi modal besar bagi kedua negara untuk meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan,” tutur HNW.

HNW menjelaskan di Indonesia ada 3 lembaga parlemen yaitu MPR, DPR, dan DPD. Tugas MPR adalah mengamandemen, menetapkan, dan menyosialisasikan UUD. Keanggotaan MPR adalah gabungan anggota DPR dan DPD.

Lebih lanjut, menurut HNW, DPR berisikan perwakilan dari partai politik sedang DPD perwakilan dari daerah. Sistem keparlemenan yang ada di Indonesia menurut HNW khas dan berbeda dengan negara lainnya.

Lu Zhenhua merasa senang mendapat sambutan yang ramah di MPR. Dirinya membenarkan apa yang dikatakan HNW bahwa hubungan kedua negara telah terjalin sejak lama.

“Sudah begitu banyak hubungan dijalin,” papar Lu Zhenhu.

Menurut Lu Zhenhu, ratusan tahun yang lalu Laksamana Che Hong utusan resmi Tiongkok datang ke nusantara untuk menjalin perdamaian.

Diakui oleh Tiongkok banyak peran Indonesia kepada negaranya. Peristiwa KAA yang terjadi di Bandung tahun 1955 merupakan peristiwa yang selalu dikenang oleh negeri tirai bambu itu. Negara asal panda itu mengakui Indonesia lebih dahulu merdeka dibanding Tiongkok. Dalam masa itu diakui Indonesia banyak membantu.

“Sekarang Tiongkok banyak kemajuan meski demikian kami tak akan melupakan jasa Indonesia,” ucapnya.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, wisatawan dari Tiongkok banyak mengunjungi Indonesia bahkan direncanakan akan ada penerbangan langsung dari Sinchuan. Tidak hanya itu yang datang dari Tiongkok.

Menurutu Lu Zhenhua, banyak investasi yang sudah dan akan ditanamkan di Indonesia. “Kita perlu saling bahu membahu untuk mempererat hubungan kedua negara,” harapnya.

HNW merasa senang mendapat penjelasan hal yang demikian. Politikus PKS ini berharap hubungan kedua negara berimbang dan saling menguntungkan. Untuk itu, dirinya menyarankan agar Tiongkok memberi bebas visa kepada orang Indonesia sebab Indonesia telah memberi bebas visa kepada orang Tiongkok agar equal.

HNW sepakat investasi dari Tiongkok semakin meningkat namun dirinya meminta agar investasi yang ditanamkan mampu memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Dia mengingatkan agar pekerja yang datang dari negeri itu adalah pekerja profesional. Untuk pekerja biasa atau kasar diserahkan kepada orang Indonesia saja.

“Ini penting agar bisa meningkatkan lapangan kerja dan mencegah orang Indonesia pergi keluar negeri,” paparnya.

Dirinya senang ketika dikatakan di Sinchuan banyak umat Muslim. Ia berharap agar umat Muslim di Tiongkok bisa melaksanakan ibadah puasanya dengan baik.

“Ibadah puasa mengajarkan perbuatan mulia, persaudaraan, dan rendah hati,” tambahnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Netizens Jambi Sepakat Empat Pilar MPR Perlu Jadi Gaya Hidup Modern


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler