jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Hur Wahid (HNW) mendorong Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) agar menjadi garda terdepan dalam menggelorakan kembali Sumpah Pemuda.
“Kalau tak digelorakan kembali akan banyak generasi muda yang lupa,” ujar HNW saat menerima delegasi KAMMI, Jakarta, 27 Oktober 2017.
BACA JUGA: Mahyudin: Pancasila Tidak Bisa Diutak-atik Lagi
Menurut HNW, peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 merupakan sebuat komitmen tentang Indonesia, satu nusa, bangsa, dan bahasa. “Kita bersyukur memiliki satu bahasa Indonesia,” ujarnya.
Dia membandingkan dengan negara lain yang tidak memiliki bahasa persatuan. Lebih lanjut dia memaparkan, dalam Kongres II Pemuda itu diikuti oleh berbagai organisasi kedaerahan dan keagamaan. Dalam kesempatan tersebut HNW menyebut Jong Islamieten Bond (JIB). Kehadiran JIB menurut HNW sebagai koreksi atas kesalahpahaman yang membelah antara nasionalisme dan Islam.
BACA JUGA: Anggota MPR Harus Jadi Teladan Perilaku Pancasila
Hubungan antara Islam dan nasionalisme itu menurut HNW juga tercermin dalam KAMMI. “Kalian juga memakai nama muslim dan Indonesia,” ujarnya.
Sebagai generasi muda, diharapkan para mahasiswa menggunakan keunggulan yang dimiliki, yakni kemampuan intelektualisme dan berorganisasi. “Intelektualisme itu sangat penting,” ujarnya.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR: Ancaman Tidak Pernah Selesai
Dia mencontohkan para pelaku Kongres II Pemuda saat itu adalah orang-orang yang hebat dalam ilmu dan pendidikan. “Mereka bisa menjadi inspirasi,” paparnya. Untuk itu HNW mendorong agar generasi muda menekuni bidang masing-masing baik dalam bidang agama maupun bidang umum lainnya.
Dia mengatakan, sekarang bukan jamannya lagi menghadirkan mahasiswa untuk membuat pernyataan bersama dan diseragamkan apalagi keinginan itu bukan aspirasi mahasiswa. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahyudin: Indonesia Perlu Pemimpin Otoriter
Redaktur : Tim Redaksi