jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyoroti pernyataan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman menyebut alasan diorama G30S/PKI tidak ada lagi Museum Darma Bhakti Kostrad karena diambil oleh pembuatnya Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution.
Letjen Dudung menyebut menghargai alasan Letjen (Purn) AY Nasution yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.
BACA JUGA: Gempa Guncang Kepulauan Sangihe!
Menanggapi hal tersebut Hidayat Nur Wahid mengingatkan pernyataan Letjen Dudung yang meminta jajarannya tak bersikap fanatik terhadap agama, beberapa waktu lalu.
"Seandainya benar alasan dibongkarnya patung diorama G30S/PKI karena alasan agama, mestinya Pangkostrad yang bertanggung jawab terhadap museum tersebut konsisten dengan arahannya, agar jangan fanatik agama."
BACA JUGA: Dahsyat! Vaksinasi di Indonesia Sudah Setara 3 Kali Populasi Negeri Jiran
"Karenanya, menolak dan mengingatkan beragama yang moderat/Aswaja, yang tak mempersoalkan patung seperti itu," ujar HNW dalam keterangannya, Kamis (30/9).
HNW juga mengemukakan pandangan senada lewat kicauannya di media sosial Twitter.
BACA JUGA: Ombudsman Ikut Bersuara Tanggapi Usulan Kapolri Rekrut Novel Baswedan Cs
Dalam kicauan tersebut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyertakan sebuah berita yang mengangkat judul 'Dudung Bilang Jangan Fanatik Agama, Kok Patung Diorama G30S PKI Dibongkar dengan Alasan Agama?'.
Letjen Dudung diketahui menyampaikan pesan penting terhadap jajarannya saat mengunjungi Batalion Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/9).
Dia mengingatkan para prajurit Kostrad untuk bijak bermedia sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit.
Letjen Dudung juga mengingatkan para prajurit untuk menghindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena menurutnya semua agama itu benar di mata Tuhan.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang