HNW Usul Diplomasi Keibuan untuk Selesaikan Konflik

Rabu, 08 Agustus 2018 – 09:20 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengunjungi Wakil Perdana Menteri Malaysia Yang Amat Berhormat Dato' Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail. Foto: Humas MPR

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengunjungi Wakil Perdana Menteri Malaysia Yang Amat Berhormat Dato' Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail.

Dalam pertemuan tersebut rombongan MPR RI disambut dengan hangat oleh Wakil PM Malaysia yang juga istri dari Datuk Sri Anwar Ibrahim dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang baru saja memenangkan pemilu di Malaysia bersama Pakatan Harapan.

BACA JUGA: Disertasi Doktor Sesjen MPR Kaji Pentingnya Haluan Negara

Dalam kunjungannya HNW mengucapkan selamat kepada rakyat Malaysia yang sudah menunjukkan kepada dunia bahwa negara mayoritas Muslim juga bisa menjalankan demokrasi yang berkwalitas, yang mengantarkan kepada terjadinya peralihan kekuasaan secara konstitusional secara aman dan damai.

"Saya berharap diperkuatnya hubungan Indonesia - Malaysia, juga untuk memperkuat pengarusutamaan demokrasi dikalangan negara-negara yang mayoritasnya Muslim, juga untuk mengoreksi salah paham barat terhadap komunitas Muslim yang seolah-olah anti demokrasi. Juga agar Malaysia dan Indonesia menjadi negara yang aktif dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya. Kami mengusulkan agar pemimpin perempuan dengan pendekatan 'keibuan' mampu membantu menyelesaikan konflik etnik Rohingnya di Myanmar dan Bangladesh," ujar Hidayat.

BACA JUGA: Sesjen MPR Resmi Menyandang Gelar Doktor Ilmu Hukum

HNW berharap Wan Azizah (Wakil PM Malaysia), Halimah Yacob (Presiden Singapura), Aung San Suu Kyi (State Counsellor, setara dengan PM Myanmar), Sheikh Hasina Wazed (PM Bangladesh) ditambah Menteri Luar Negeri Indonesia (Retno L. Marsudi) dapat berperan lebih aktif.

Diharapkn dengan diplomasi “ keibuan"(motherhood touch diplomacy) akan bisa dibuat terobosan baru hadirkan solusi bagi tragedi kemanusiaan terbesar pad aawal abad XXI ini.

BACA JUGA: MPR Bangga Ikut Bagian Senam Poco-Poco Meraih Record Dunia

HNW juga menyampaikn pentingnya peran Malaysia untuk membantu warga Mindanao di Philipina Selatan, agar status otonomi khusus yang baru mereka dapatkan dapat sukses mereka kelola, sehingga menjadikannya sebagai solusi untuk menghadirkan perdamaian dan kemakmuran dan kemajuan, dan tertutupnya kawasan Mindanao unt dijadikan sbg basis olh teroris ISIS.

HNW juga berharap agar Pemerintah Malaysia di bawah kepemimpinan Pakatan Harapan, untuk benar-benar dapat melindungi warga Indonesia yang berada di Malaysia, sebagai bagian dari cari saling menghormati dan membantu.

Wakil PM Malaysia menyambut baik ide Wakil Ketua MPR RI tersebut dan berjanji akan menindaklanjuti, karena saat ini peran perempuan sangat penting dalam mewujudkan perdamaian.

Indonesia-Malaysia sebagai negara mayoritas Muslim harus senantiasa terlibat aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia. Apalagi saat ini kesadaran umat Islam di kedua negara tentang pentingnya politik kolaborasi sudah meningkat dan itu adalah hal positif bagi perkembangan demokrasi.

HNW yang didampingi anggota MPR dari DPD RI Cholid Mahmud, dan Staf Ahli MPR juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Saifuddin Abdullah membahas pentingnya Malaysia untuk melindungi warga Indonesia yang berada di Malaysia dalam semangat saling membantu dan saling menghormati.

Dalam pertemuan dengan Timbalan (Wakil) PM Malaysia, Menlu Malaysia dan Ketua Parlemen Malaysia, juga dibahas tentang keprihatinan dan kepedulian terhadap masalah kemanusiaan yang lain, seperti gempa yang kembali terjadi di Lombok. Dan pihak Malaysia siap mengirimkan bantuan kapan saja bila diinginkan oleh pemerintah Indonesia. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hentikan Perselisihan Politik, Mari Bantu Korban Gempa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler