jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali mengapresiasi langkah Polri menangkap grup penyebar hoaks dan ujaran kebencian Muslim Cyber Army (MCA) jelang Pilkada 2018. Politikus Partai Golkar itu mengatakan, hoaks bisa berimbas pada pelaksanaan Pilkada 2018 yang digelar di 171 daerah ataupun Pemilu 2019.
“Salah satu yang kami anggap sebagai kerawanan dalam Pilkada Serentak 2018 adalah penyebaran berita-berita fitnah,” kata Amali di gedung DPR, Jakarta, Senin (5/3).
Menurut Amali, hoaks sudah sangat mengkhawatirkan. Karena itu, katanya, Polri harus menuntaskan pengusutan hoaks yang berseliweran jelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
BACA JUGA: Ada 45 Isu Penyerangan Ulama, Faktanya Cuma 3 Peristiwa
Amali menegaskan Polri harus bisa mengungkap dalang maupun penyandang dana di balik penyebaran hoaks. “Polri bilang sedang mengejar aktor intelektual dan pendukung dananya,” katanya.
Lebih lanjut Amali mengatakan, isu bernuansa suku, agama, ras dan antargolonan (SARA) juga berseliweran. “Itu yang diwaspadai pada Pilkada 2018 dan juga pileg (pemilu legislatif, red) dan pilpres (pemilu presiden) yang akan datang,” katanya.
Wakil Ketua Komisi II DPR Yandri Susanto mengatakan, Polri harus menangkap siapa pun penebar hoaks. Sebab, hoaks akan merusak demokrasi.
“Jadi, tidak boleh hoaks itu, karena akan merusak derajat demokrasi. Polisi harus tegas,” kata Yandri di gedung DPR, Jakarta, Senin (5/3).(boy/jpnn)
BACA JUGA: MUI Haramkan Hoaks di Media Sosial!
BACA JUGA: Gatot Ungkap Motif Politik di Balik Muslim Cyber Army
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebar Hoaks, Politikus Bakal Ditindak Tegas
Redaktur : Tim Redaksi