jpnn.com, DHAKA - Hidup Taslima Begum berakhir dengan tragis. Ibu dua anak itu tewas dihakimi massa di depan salah satu sekolah di Dhaka, Bangladesh, Sabtu (20/7). Orang-orang mencurigainya sebagai penculik anak-anak. Semuanya gara-gara hoaks.
Padahal, perempuan 42 tahun tersebut hanya datang ke sekolah itu untuk bertanya anaknya lolos seleksi penerimaan siswa atau tidak.
BACA JUGA: Detik - detik Mobil Bawa Penumpang Hendak ke RS Diadang Massa Brutal, Ngeri!
"Kami tidak bisa berbuat apa pun untuk menolongnya dari gelombang amukan massa," ujar salah satu guru yang melihatnya dibunuh seperti dilansir BBC kemarin, Kamis (25/7).
Begum adalah orang tua tunggal. Anaknya yang kini berusia 11 dan 4 tahun pun jadi sebatang kara. Dia adalah korban dari berita bohong tentang penculikan yang kini viral di Bangladesh.
BACA JUGA: Tok Tok, Ini Bukan Hoaks! Ratna Sarumpaet Divonis 2 Tahun Penjara
Yaitu, bahwa anak-anak diculik dan dipenggal untuk dijadikan tumbal pembangunan Jembatan Padma. Berita itu disebar via Facebook.
BACA JUGA: Maraknya Hoaks Bisa Ancam Reputasi Perusahaan Asuransi
BACA JUGA: Ratna Sarumpaet Kena Tegur Hakim Lantaran Sibuk dengan Sesuatu di Dalam Tasnya
Begum bukan satu-satunya korban. Setidaknya, sudah ada delapan orang yang tewas dihakimi massa di berbagai penjuru Bangladesh. Korban lainnya adalah seorang pria tuli yang datang ke Dhaka untuk bertemu putrinya. Masih ada sekitar 30 orang lainnya yang juga diserang massa, tapi nyawanya masih tertolong.
Polisi sudah menangkap belasan tersangka. Baik pelaku pembunuhan maupun mereka yang menyebarkan berita hoax tentang penculikan itu. (sha/c20/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebut Pemerintahan Jokowi Halalkan PKI, LES Dibekuk Polisi
Redaktur & Reporter : Adil