jpnn.com - Dengan masifnya perkembangan media sosial, arus berita sudah tidak bisa dibendung lagi. Sayangnya, tak semua kabar yang tersebar sesuai dengan kebenaran, termasuk dalam bidang kesehatan. Sangat penting bagi Anda untuk menyaring produk dan berita hoaks tentang kesehatan.
Apabila memperhatikan media sosial seperti instagram, Anda pasti pernah melihat para artis di-endorse produk kesehatan untuk menyembuhkan jerawat, menurunkan berat badan, meningkatkan fungsi vitalitas dan lainnya. Terkadang, banyak juga produsen-produsen misterius yang ikutan mengisi kolom komentar untuk menawarkan barang dagangannya.
BACA JUGA: Hoaks System Cleaners Kian Masif, Jutaan Orang Tertipu
Sebagian besar produk yang ditawarkan tidak jelas dari mana asal usulnya. Apakah sudah bersertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau tidak, hal itu menjadi misteri dan sebuah tanda tanya besar.
Hoaks lewat pesan berantai
BACA JUGA: Bareskrim Bekuk Simpatisan FPI Penebar Hoaks dan Ujaran Kebencian
Berita yang tidak jelas sumbernya bisa datang dari mana saja, tak terkecuali melalui pesan berantai yang dikirim aplikasi chatting WhatsApp. Salah satu yang mungkin pernah Anda dengar adalah mengenai selang cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang disebut dipakai secara berulang kali. Berita tak logis itu sampai membuat geger pemerintah dan pihak terkait, hingga akhirnya mengeluarkan pernyataan untuk meluruskan hal tersebut.
"Hoaks di bidang kesehatan tentu saja bisa menimbulkan kerugian. Hal-hal seperti ini mungkin mendorong Anda untuk membeli produk tidak jelas, yang mungkin konsumsinya bisa menimbulkan efek samping merugikan,” ujar dr. Sara Elise Wijono, MRes dari KlikDokter.
BACA JUGA: Ingat ya, Satu Informasi Hoaks Bisa Menyebar ke 20 Ribu Netizen di Medsos
“Atau misalnya berita mengenai selang cuci darah yang dipakai puluhan orang yang bisa menakut-nakuti orang, termasuk fitnah bagi siapapun yang namanya disebut jika berita tersebut tidak benar," lanjutnya.
BACA JUGA: Tiga Ketentuan Tanda Koper dan Bagasi Jemaah Haji
Berita-berita hoaks bisa sangat merugikan, apalagi bila itu menyangkut tentang kesehatan. Menurut dr. Sara, informasi yang tidak jelas sumbernya bahkan bisa menimbulkan keterlambatan diagnosis dan penanganan suatu penyakit. Bahkan hoaks seputar vaksin bagi anak pada akhirnya bisa membuat para orang tua enggan untuk membawa anaknya untuk divaksin.
Pentingnya menyaring hoaks
Hoaks yang berkaitan dengan kesehatan perlu mendapat perhatian serius. Bayangkan saja, bagaimana jika produk yang Anda gunakan ternyata merugikan. Anda tidak hanya akan rugi dari sisi finasial, tapi dari segi kesehatan Anda juga akan rentan mengalami masalah.
Menurut dr. Sara hal lain yang perlu diwaspadai juga adalah jika terdapat kata-kata marketing tertentu. Contohnya “terobosan terbaru”, “kesembuhan secara ajaib”, “hasil instan”, “formula spesial atau rahasia”, dan kata-kata lain yang terlalu berlebihan.
Kata-kata tersebut memang sangat menarik perhatian dan merupakan strategi marketing. Akan tetapi, penggunaan kata-katan “pancingan” secara tidak tepat justru akan merugikan banyak pihak, termasuk Anda sebagai calon pembeli.
Jadi, jika sering melihat atau mendengar tentang obat-obatan yang dapat memberikan hasil instan, Anda jangan sampai tergiur begitu saja. Ingat, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini membutuhkan sebuah proses.
"Jika Anda ragu dengan kebenaran berita kesehatan yang dibaca, pastikan dengan mengecek siapa nama tenaga ahli yang namanya tertera di berita. Hal ini dapat membantu mengonfirmasi apakah berita tersebut bohong atau sesuai dengan fakta medis," jelas dr. Sara.
Mulai saat ini, jadilah pribadi yang lebih bijak dalam menanggapi berita atau informasi dari pihak lain maupun media sosial. Jangan langsung percaya. Lakukan kroscek lebih lanjut, baik dengan bertanya langsung pada orang yang ahli ataupun membaca sendiri jurnal-jurnal yang telah diakui. Jangan biarkan berita hoaks tentang kesehatan terus beredar dan menjerumuskan banyak orang.(NB/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Hoaks, WhatsApp Siap Bawa Pengguna Nakal ke Jalur Hukum
Redaktur & Reporter : Yessy