jpnn.com - jpnn.com - Komunitas Banteng Muda (KBM) menyambangi kantor Staf Khusus Presiden yang lokasinya tak jauh dari Istana Merdeka, Senin (6/2) siang. Kedatangan organisasi pimpinan politikus muda PDI Perjuangan Banyu Biru Djarot itu untuk menemui Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono.
Banyu Biru memimpin langsung rombongan KBM. Ada pula Lexyndo Hakim selaku ketua bidang politik, hukum dan keamanan.
BACA JUGA: Banteng Muda Tangkis Intoleransi dengan Videoklip
Diaz mengatakan, dirinya sudah lama berteman dengan Banyu dan pengurus KBM lainnya. Namun demikian, pertemuan itu bukan sekadar untuk kangen-kangenan.
"Ini rombongan teman-teman lama saya. Dan tentunya mereka ke sini selain reunian, saya juga mau mendengarkan ide-ide dan gagasan serta pandangan sahabat banteng muda," ujar Diaz.
BACA JUGA: Banteng Muda Ajak Relawan Ahok Tak Baper Hadapi Pilkada
Pertemuan Diaz dengan KBM berlangsung lebih dari sejam. Suasana pertemuan juga berlangsung akrab.
Diaz di hadapan rombongan KBM mengatakan, saat ini beredar banyak kabar palsu alias hoax yang mengancam keutuhan bangsa. Putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) AM Hendropriyono itu menegaskan, warga di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) saja juga mudah termakan hoax.
BACA JUGA: Stafsus Jokowi Apresiasi Kinerja Aparat Kemanan Sabah
Karenanya Diaz mengajak kalangan muda untuk cerdas menghadapi banjir informasi. "Jangan salah, yang termakan hoax itu bukan hanya masyarakat kelas bawah saja. Kalangan menengah atas juga dapat terpengaruh,” ucapnya.
Sedangkan Banyu mengatakan, kedekatannya dengan Diaz sudah terjalin saat sama-sama menjadi tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pemilu presiden 2014. Namun, Banyu mengaku ingin bersama Diaz mengembangkan potensi anak-anak muda.
“Di mata saya pemuda adalah kunci,” katanya seraya menambahkan, kalangan muda ibarat anak panah yang melesat menuju sasaran. “Nah, jangan kita salah sasaran dan terpecah. Makanya kita kumpul di sini.”
Putra sineas kondang Eros Djarot itu juga mengatakan, pemuda memang harus mengambil peran sebagai pelopor upaya menjaga nilai-nilai fundamental. Di tengah ancaman terhadap keutuhan berbangsa dan bernegara, Banyu pun mengharapkan kalangan muda bisa kompak.
“Dalam hal ini kita harus menjadi agen toleransi bagi Indonesia,” ujarnya. “Ayo, redam bersama, padukan perbedaan. Ingat, Garuda itu artinya Gabungan Rupa Rupa Daerah," tegasnya.
Soal pentingnya menyikapi maraknya hoax, Banyu mengaku sepakat dengan Diaz. “Ayo redam yang tidak benar dan mau mengeruhkan suasana,” pungkasnya.(ysa/rmol/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stafsus Jokowi Kunjungi Sekolah Indonesia di Sabah
Redaktur : Tim Redaksi