Hoaxplay Merilis Laman Khusus Penangkal Hoaks

Kamis, 03 Oktober 2019 – 21:51 WIB
Menangkal konten hoaks di internet. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Fenomena penyebaran berita bohong (hoaks) yang makin masif, mendorong Hoaxplay - platform edukatif untuk anak muda, merilis laman Hoaxplay.com sebagai media pembelajaran mandiri untuk meningkatkan literasi digital dalam melawan informasi palsu yang tersebar di Internet.

“Program antihoaks itu menyasar anak muda, siswa SMA, dan mahasiswa. Kami ingin mereka bukan hanya mengerti hoaks, tetapi menjadi pejuang antihoax,” ujar Project Officer Hoaxplay.com, Nisrina Nadhifah, di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA: Instagram Luncurkan Fitur Baru untuk Berantas Berita Hoax

Sesuai namanya yang mengandung kata “play,” Hoaxplay.com bukan hanya berisi bahan bacaan dengan gaya populer untuk membantu anak muda memahami materi melainkan juga konten audio-visual, infografis, bahkan permainan digital.

“Mereka diajak bermain, bukan belajar atau menghapal materi. Permainan itu semacam stages. Games itu bisa di-share, juga level up terus sampai pada akhir memberikan tips praktis,” kata Nisrina.

BACA JUGA: Wahai Penyebar Hoaks Ambulans PMI Pusat Bawa Batu untuk Pedemo, Siap-Siap Ya!

Dia mengatakan, platform tersebut dibuat dengan menarik agar anak muda tidak merasa digurui.

“Kami tidak mau mendikte anak muda. Kami memberi kekuasaan kepada mereka untuk mencari tahu langkah menyaring informasi hanya membekali pemahaman terkait disinformasi dan hoaks,” ujar dia.

BACA JUGA: 500 Ribu URL Hoaks Beredar Tentang Papua, Jangan Mudah Percaya!

Wadah edukatif tersebut ditujukan kepada anak muda usia 15-22 tahun. Lima langkah yang bakal menjadi bekal untuk melawan hoaks atau berita bohong adalah melatih daya berpikir kritis, tipologi informasi, teknik mendeteksi dan merespons hoaks, cara menyikapi hoaks yang beredar di lingkungannya, dan mengajak orang di sekitar untuk turut melawan hoaks.

Nisrina mengatakan proses pengembangan platform tersebut memakan waktu 10 bulan, dengan pengembangan modul langsung bersama anak SMA dan mahasiswa.

Setelah melewati berbagai desain, permainan digital dipilih karena sesuai dengan usia yang disasar.

Nisrina berharap modul Hoaxplay dapat digunakan oleh lembaga lain yang juga bergerak dalam literasi digital. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Hoax   hoaks   antihoaks   Hoaxplay   Berita Palsu  

Terpopuler