Honda Ciptakan Mobil tak Perlu Disetir

Jumat, 22 November 2013 – 03:09 WIB

Produk-produk mobil terbaru yang dipajang di Tokyo Motor Show 2013 selalu identik dengan adanya terobosan teknologi baru. Karena itu, panitia menyiapkan area khusus untuk mewadahi adu teknologi tersebut.
 
Diberi tema smart mobility city, area itu khusus berisi "mimpi-mimpi" untuk membuat jalanan dan alat transportasi lebih nyaman untuk manusia. Mimpi tersebut, antara lain, tergambar dari produk Honda yang berambisi menciptakan teknologi baru yang terintegrasi dengan manusia.

"Anda duduk santai saja, lalu Anda pikirkan mau ke mana, maka Unicub-B ini akan membawa Anda ke sana," ujar Chief Engineer Smart Mobility Development Division Honda R&D Co Ltd Japan Makoto Hasegawa kemarin.
 
Merasakan sendiri Unicub-B memang unik. Penulis cukup memiringkan badan ke depan untuk maju dan ke belakang untuk berhenti, persis seperti saat menggunakan Segway. Pria ramah itu menjelaskan bahwa sebenarnya hak paten kendaraan Segway itu milik Honda Jepang yang dikembangkan pada 1986.

BACA JUGA: Garuda Buka Rute Makassar–Sorong – Manokwari – Jayapura

"Sehingga, saat Segway dijual di Jepang, perusahaan mereka meminta izin kepada Honda dahulu," tutur pengoleksi motor tersebut.
 
Bedanya, saat ingin berbelok, cukup pikirkan saja ingin belok mana, Unicub-B akan berbelok. "Pikiran manusia itu memprogram berat badan kita, nah itu yang diterjemahkan Unicub-B ini jadi sebuah belokan," ucap Makoto yang mengaku mengembangkan varian Unicub-B terakhir ini selama dua tahun.
 
Saat ini petinggi Honda sedang memikirkan model bisnis untuk Unicub agar bisa menjadi lini bisnis baru untuk Honda. "Kita sedang mengedukasi pasar dengan meminjamkan tiga unit Unicub-B ke Museum Tokyo Mirai-Kan untuk digunakan pengunjung di sana," ungkap Makoto.
 
Selain Unicub-B, Honda menciptakan kendaraan mungil yang hanya bisa diisi satu orang (atau dua orang tandem depan belakang) yang mampu sebagai alat transportasi perkotaan. Mobil personal itu diberi nama Honda MC-B.
 
Secara dimensi, MC-B tidak berbeda dengan mobil golf. Hanya, MC-B berteknologi tinggi. Menurut staf Honda, mobil listrik mungil yang berkapsitas dua orang itu cukup di-charge 3 jam dengan listrik 200 volt, lalu dapat digunakan sejauh 80 km dengan top speed 75 km per jam.
 
Tak mau kalah dengan Honda, Toyota punya Winglet yang model dan cara penggunaannya persis Segway dengan ada tuas di bagian tengah sebagai kemudi. Seperti Unicub-B, Winglet menggunakan penggerak listrik.
 
Nissan Motor Corp mengembangkan teknologi terbaru, yakni autonomous drive. Teknologi itu membuat mobil benar-benar pintar dan serbaotomatis. Nissan Leaf, mobil elektrik kebanggaan Nissan, menjadi percobaan teknologi autonomous drive tersebut.
"Nissan akan menerapkan full teknologi ini pada 2020. Tetapi, sebelum tahun itu, sedikit demi sedikit mobil Nissan akan dilengkapi fitur yang membantu pengemudi. Misalnya, Nissan X-Trail terbaru sudah dilengkapi self parking," jelas Toshiyuki Shiga, vice chairman Nissan Motor Co Ltd, saat ditemui wartawan koran ini di TMS 2013.
 
Jawa Pos sempat mencoba fitur itu dengan Nissan X-Trail terbaru di west hall outdoor area. Terasa sekali kemudahan saat harus parkir di sela-sela mobil lainnya. Sensor pembaca space sangat membantu Jawa Pos mengambil ancang-ancang untuk parkir mundur.
 
Tahun ini Nissan Leaf berteknologi autonomous drive sudah dilengkapi kamera, radar, dan laser scanner. Fitur baru itu memungkinkan pengemudi Nissan Leaf membaca kondisi di sekitar mobil seperti lampu lalu lintas dan rambu lalu lintas.
"Setelah sensor ini membaca kondisi, komputer tinggal memprosesnya, lalu mengoperasikan kendali atas mobil seperti mengerem, menjalankan, maupun membelokkan kemudi," terang Shiga.     
 
Fitur itu akan memaksa mobil bisa berhenti saat ada penyeberang jalan dan berjalan lagi saat situasi sudah aman. Lalu, ketika di depan mobil ada halangan, sensor kiri dan kanan akan bekerja dan setelah aman, mobil bisa berpindah jalur sendiri. "Semuanya itu berjalan secara otomatis tanpa campur tangan pengendaranya," ujar Shiga.
 
Tujuan dibuatnya mobil seperti itu adalah para penyandang cacat, orang yang berusia lanjut, serta orang berkebutuhan khusus dapat mengendarai mobil seperti orang normal lainnya. Paling penting, menghindarkan kecelakaan seperti visi Nissan, yakni zero accident, setelah sukses dengan program zero emission.
 
Shiga menambahkan bahwa awal bulan ini Nissan Leaf dengan teknologi autonomous drive dicoba Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di jalan umum sekitar kantor. Semuanya berjalan sukses.
 
Bukan hanya pabrikan Jepang, produsen mobil asal Swedia Volvo juga mengembangkan autonomous drive di varian S60 dan V60. Memang itu tidak sehebat milik Nissan, tetapi bisa menghindarkan dari kecelakaan.
 
Sensor yang dipasang di spion tengah mampu membaca keberadaan pejalan kaki yang menyeberang dan akan mengurangi kecepatan mobil secara otomatis. "Volvo tidak hanya memikirkan desain, tetapi sudah sejak dahulu menjadi visi kami bahwa keselamatan adalah nomor satu," ujar Senior Vice President Product Strategy & Vehicle Line Management Volvo Swedia Lex Kerssemakers. (oki/c10/kim)

BACA JUGA: Penjualan Emas Pegadaian Capai Rp 1,2 triliun

BACA JUGA: RNI Buka Gerai Waroeng Rajawali di Kawasan Kuningan

BACA ARTIKEL LAINNYA... RNI Tunda Kerjasama dengan Australia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler