Honda Mundur, Karir Jenson Button Terancam Hancur

Karma Kontrak Lama

Selasa, 09 Desember 2008 – 16:39 WIB

Ketika Honda menyatakan mundur dari Formula 1, Jenson Button mungkin yang paling sesak napasKarir yang dulu bersinar, kini terjebak dalam kegelapan

BACA JUGA: Kubur Everton, Villa Naik Kelima

Semua ini mungkin karena karma kontrak yang dia teken pada 2005 lalu.

Ulasan Azrul Ananda


JENSON Button merupakan ''darling'' Formula 1 awal dekade ini
Dialah pembalap impian para sponsor

BACA JUGA: Real Madrid digembosi Sevilla

Bukan hanya cepat, juga ganteng, ramah, dan pandai berbicara.

Ketika Button tak kunjung meraih kemenangan, pihak media pun tak pernah menyalahkan kemampuannya
Yang salah selalu tim, supplier mesin, atau hal-hal lain

BACA JUGA: Chelsea tak Bisa Santai Ladeni CFR Cluj

Bahwa dia pembalap Inggris sangatlah menolong, karena media-media Inggris merupakan sumber utama penyebaran kabar di F1.

Tak heran, ketika Button meraih kemenangan pertamanya, di Grand Prix Hungaria yang diguyur hujan pada 2006 lalu, seluruh penggemar F1 pun menyambutnya dengan sukacita.

Sayang, begitu 2007 tiba, Button seolah langsung terlupakanInggris punya idola baru bernama Lewis HamiltonPerforma Honda yang buruk tidak menolong, nama Button terus tenggelam dan tenggelam pada 2008 lalu.

Praktis, selama 2008, orang tak membicarakan pembalap kelahiran Frome, Inggris, 19 Januari 1980, tersebutOrang baru ramai membicarakan Button dalam beberapa hari terakhir, setelah Honda menyatakan mundur dari F1.

Button mengaku sesak napas begitu kabar itu munculApalagi, dia disebut baru saja meneken perpanjangan kontrak selama beberapa tahunHonda disebut mau mengompensasi kontrak itu, ada yang bilang siap membayar Button hingga 15 juta poundsterling untuk membatalkan kontrak tersebutTapi, itu tidak akan cukup untuk membantu perjalanan karirnya.

Kalau tim F1 Honda mendapatkan pembeli, Button punya opsi untuk berlanjut di sanaSisi negatifnya, tim itu mungkin tidak sekuat yang dia harapkan, karena tidak lagi disokong pabrikan besar seperti Honda.

Kalau tim F1 Honda tidak terselamatkan dalam tiga bulan ke depan, Button pun benar-benar dalam kegelapanDia praktis sudah tak punya waktu untuk menemukan tim baruSatu-satunya kursi lowong sekarang ada di Toro Rosso, dan itu mungkin hanya untuk solusi jangka pendekKalau sampai performanya buruk, akan makin sulit bagi dirinya menemukan kelanjutan karir pada 2010 nanti.

''Kami paham bahwa sangat sulit bagi seorang pembalap F1 untuk kehilangan semusimTidak seperti engineer seperti sayaKalau tidak ada kerjaan, ya sudah, saya akan pergi memancingToh itu hobi saya,'' kata Ross Brawn, principal tim F1 Honda.

Seandainya kita mundur beberapa tahun, mungkin nasib Button itu merupakan karma buruk sikapnya sendiriPada 2004-2005 lalu, dia sempat membikin pusing Honda dan Williams karena tak bisa menentukan sikap.

Di pengujung 2004, merasa bisa keluar dari kontrak Honda (waktu itu masih bernama BAR-Honda, menggunakan klausul ragu atas masa depan tim), Button meneken kontrak jangka panjang dengan Williams untuk 2005 dan selanjutnya.

BAR, waktu itu dipimpin David Richards, berjuang keras mempertahankan ButtonSetelah disidangkan, Button akhirnya ''dipaksa'' untuk tetap bersama BAR-HondaDia baru boleh pindah ke Williams untuk musim 2006.

Situasi berubah dalam setahunPerforma BAR-Honda terus naik, dan tim itu menjadi tim pabrikan penuh, bernama Honda, mulai 2006Di sisi lain, Williams yang melorotBahkan, BMW memutuskan meninggalkan tim itu, membentuk tim sendiri dengan membeli Sauber.

Melihat masa depan lebih cerah di Honda, Button ''mangkir'' lagi dari kontrakOgah gabung WilliamsKeputusan akhir, Button ''membeli'' kontraknya dari Williams (disebut bernilai USD 30 juta) agar bisa memperpanjang kontrak dengan Honda.

Sejak saat itulah, nasib Button terus memburuk.

Ya, Williams memang pas-pasan dalam tiga tahun terakhirYa, Button sempat merasakan menang bersama Honda pada 2006Tapi, setelah kemenangan itu, Honda terus melorot, sementara Williams stabil

Pada musim 2008 lalu, Williams masih finis kedelapan di klasemen konstruktor dengan 26 poinHonda? Terpuruk di urutan kesembilan, terburuk di antara para pabrikan, dengan hanya 14 poinDan yang menyakitkan, tahun depan Williams masih balapanButton? Masih mencari pekerjaan.

Saat ini, Button masih mencoba optimistisUntuk sementara, dia masih ingin tetap bersama tim yang sama, di tangan pemilik baruSebab, tim itu sudah bekerja keras untuk menghasilkan mobil dahsyat untuk tahun depan.

Button sangat merekomendasikan tim ini kepada calon pembeli''Pembeli akan mendapatkan tim hebat dengan fasilitas kompletDengan kepemimpinan Ross Brawn, dan dengan kondisi tim yang ada, kami bisa melewati masa sulit ini dan berkiprah pada 2009 nanti,'' katanyaNah sekarang, siapa mau beli? (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laga Do or Die AS Roma dan Bordeaux


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler