jpnn.com, AMBON - Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon Christianto Laturiuw mengusulkan guru honorer daerah itu ditempatkan sebagai pengganti sejumlah pengajar ASN tingkat SD dan SMP yang memasuki pensiun.
Langkah itu menurutnya bisa menjadi solusi menjelang penghapusan tenaga honorer pada November 2023.
BACA JUGA: Jelang Penghapusan Honorer, Sekda Ini Sampaikan Instruksi Penting
"Sekarang tinggal bagaimana tanggung jawab pemerintah daerah harus memperhatikan guru-guru honorer yang ada," kata Christianto di Ambon pada Selasa (28/6).
Politikus Gerindra itu menilai para guru honorer berpotensi menggantikan banyaknya guru ASN yang akan pensiun.
BACA JUGA: Mirip Kasus AKP ZA, Brigadir IA Digerebek Istri saat Berduaan dengan Janda
Sebab, jika sampai terjadi kekosongan pengajar maka itu akan berpengaruh terhadap penerapan kurikulum di sekolah.
Christianto menyatakan kehadiran guru honorer tidak hanya membantu sekolah, tetapi juga mencerdaskan generasi bangsa yang bersekolah di sana.
BACA JUGA: Ini Peluang Kerja Bagi Honorer Tak Lulus PPPK, Gaji Besar
Oleh karena itu, dia pun mendorong para guru honorer terus meningkatkan kompetensi agar menjadi pertimbangan bagi Pemkot Ambon.
Menurut Christianto, DPRD Ambon melalui Komisi II telah mengusulkan formulasi kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) terkait penggantian para guru pensiun dengan tenaga honorer.
Dia menyebut usulan itu untuk menyelamatkan nasib guru dari kebijakan pemerintah yang akan melakukan penghapusan honorer pada 2023.
"Sekarang ini, kan, tergantung dengan kebutuhan, apalagi dengan surat dari MenPAN-RB sudah disampaikan bahwa tahun 2023 nanti tidak ada lagi tenaga honorer dan kontrak," ucap Christianto. (ant/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam