Ini Peluang Kerja Bagi Honorer Tak Lulus PPPK, Gaji Besar

Minggu, 26 Juni 2022 – 22:31 WIB
Seorang pelamar program G to G ke Jerman Batch II tahun 2022 mengikuti wawancara di kantor Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO-BP2MI)

jpnn.com, MATARAM - Sebanyak 15 warga Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat peluang bekerja sebagai tenaga kesehatan melalui skema G to G ke Jerman Batch II tahun 202.

Hal itu disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) NTB Abri Danar Prabawa.

BACA JUGA: Daerah Ini Minta Jangan Hapus Guru Honorer, Masalahnya Serius

"Sebanyak 15 orang asal NTB itu merupakan bagian dari 514 orang pelamar dari seluruh Indonesia yang melamar secara daring," kata Abri di Mataram pada Sabtu (25/6).

Skema penempatan melalui program G to G ke Jerman merupakan salah satu program unggulan dari BP2MI, selain Jepang pada sektor kesehatan, dan Korea di bidang manufaktur.

BACA JUGA: 6 Fakta AKP ZA Berduaan dengan Istri Perwira, Digerebek Warga, Alamak

Sesuai pengumuman di laman bp2mi.go.id, pendaftaran skema G to G ke Jerman Batch II telah ditutup pada 15 Juni 2022 lalu.

Total yang mengirimkan lamaran secara daring sebanyak 514 orang, terdiri atas 190 orang kandidat laki-laki dan 324 kandidat perempuan.

BACA JUGA: Massa GP Ansor Menggeruduk Holywings Bandung, Lihat yang Terjadi

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 405 orang pelamar.

Abri menyebut 15 pelamar asal NTB juga berasal dari berbagai daerah di provinsi itu.

Menurut Abri, peluang kerja ke Jerman sangat menjanjikan dengan persyaratan yang tidak mewajibkan sertifikat bahasa.

Hal itu menjadi poin penting bagi para alumni sekolah kesehatan khususnya lulusan keperawatan yang berminat untuk bekerja ke luar negeri.

Selain itu, kesempatan itu juga bisa menjadi alternatif bagi honorer yang akan dialihkan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) atau P3K.

Terlebih lagi, seleksi PPPK melalui proses seleksi dan kuota yang terbatas, sehingga program G to G Jerman bisa menjadi pilihan ketika honorer tidak lulus seleksi P3K.

BACA JUGA: Penghapusan Honorer: Sikap Bupati Ini Tegas, Semoga MenPAN-RB Membaca

Abri menambahkan program penempatan melalui skema G to G, khususnya Jerman akan dibuka tiap tahun dan kuotanya akan ditambah sehingga kesempatannya pun akan lebih besar.

"Ayo, raih kesempatan untuk bekerja keluar negeri pada sektor keterampilan dengan gaji yang besar dan perlindungan pada saat bekerja yang terjamin," ucap Abri. (ant/fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler