jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPD AGPAI) Kabupaten Purbalingga Sujatno ikut menyuarakan jeritan hati para rekan sejawatnya.
Menurutnya, semua guru agama sedang bersedih karena hingga hari ini belum ada kebijakan pemerintah memerhatikan nasib status mereka.
Dia kecewa karena hanya guru-guru honorer mata pelajaran (mapel) selain agama mendapat kesempatan ikut seleksi PPPK.
Dia menambahkan, seharusnya guru agama yang berada di bawah Kemenag juga mendapat kesempatan yang sama di rekrutmen PPPK 2021.
BACA JUGA: Ratusan Ribu Guru Agama Ancam Mogok Mengajar Mulai Akhir Maret
"Sebagian besar guru agama statusnya honorer. Kenapa tidak ada niat pemerintah untuk mengangkat kami dalam rekrutmen PPPK tahun ini," kata Sujatno kepada JPNN.com, Minggu (7/3).
Sujatno juga mengeluhkan tidak adanya sistem pembelajaran seperti SIMPKB, SIAGA atau pun EMIS dan lainnya untuk meningkatkan kompetensi guru agama.
BACA JUGA: Rekrutmen PPPK 2021, Sigid: Pemerintah Mengabaikan Guru Agama
"Guru mapel lain sedang sibuk mempersiapkan diri lewat bimbel PPPK Kemendibud untuk menunjang kompetensi tetapi guru pendidikan agama Islam masih 'suram'. Jalan kami masih gelap gulita," tambahnya
Dia mengatakan ajakan para guru agama terkait mogok mengajar nasional adalah langkah protes keras kepada para penentu kebijakan. DPD AGPAII turut mendukung gerakan tersebut.
Dia berharap pemerintah bersikap adil untuk semua kalangan termasuk pada guru agama.
"Kami hanya memohon kepada Allah agar para penentu kebijakan PPPK tahun 2021 senantiasa memberikan keadilan kepada guru PAI," pungkas Sujatno. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad