Honorer K2 Capek Tagih Realisasi Piagam Ki Hajar Dewantara

Sabtu, 17 November 2018 – 11:50 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Honorer K2 sudah bosan menagih janji Jokowi – Jk jelang Pilpres 2014 yang tertuang dalam Piagam Ki Hajar Dewantara.

Janji yang diteken di Posko Pemenangan Jokowi-JK, di Jalan Subang Nomor 9, Menteng, Jakarta Pusat, itu pula yang kini menorehkan luka di hati para honorer.

BACA JUGA: 10 Janji Prabowo, Nomor 8 Oke Banget buat Honorer K2

Pasalnya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sempat memertanyakan janji Jokowi yang mana untuk honorer K2.

"Rupanya pak jenderal belum paham atau sengaja ngeles atau memang tidak ada niat baik terhadap nasib para honorer," kata Pengurus Forum Honorer K2 Persatuan Guru Republik Indonesia (FHK2 PGRI) Riyanto Agung Subekti alias Itong kepada JPNN, Sabtu (17/11).
Yang membuat honorer K2 heran, pernyataan Moeldoko diucapkan di berbagai media pascaaksi unjuk rasa massa honorer K2 30-31 Oktober di depan Istana Negara. Seakan-akan tidak ada empati kepada honorer tua yang rela tidur di depan Istana Nagera hanya demi bertemu Jokowi.

BACA JUGA: Isi Kekosongan Formasi Guru Tes CPNS, Ini Usulan PB PGRI

"Apakah Pak Jokowi masih mau dua periode? Sedangkan untuk bertemu dengan honorer tua tidak sudi. Bukankah honorer tua juga anak bangsa yang butuh perhatian pemerintah," ucapnya.

Dia menambahkan, seluruh honorer sudah bosan dengan janji-janji. Mereka memilih fokus berjuang bersama Relawan Ganti Presiden (RGB) 2019 untuk memenangkan Prabowo - Sandi. Apabila pasangan 02 terpilih tapi juga ingkar janji, seluruh honorer tidak segan-segan menggalang kekuatan massa melengserkannya.

BACA JUGA: Honorer K2 Sebaiknya Mengisi Formasi CPNS yang Kosong

"Mudah-mudahan Pergerakan Perjuangan Bersama Relawan Ganti Presiden ini diijabah Allah SWT. Karena rakyat sudah tidak sabar ingin segera ada perubahan di berbagai sektor terutama tentang nasib honorer," pungkasnya.

Sekedar mengingatkan, Jokowi juga meneken 9 Kontrak Perjuangan Rakyat di Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7/2014). Poin keenam, Piagam perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk komitmen untuk kesejahteraan tenaga dan pendidik, mulai dari guru, honorer, dosen.

Semacam penjabaran Kontrak Perjuangan Rakyat, lantas ada Piagam Perjuangan Ki Hajar Dewantara.

Poin ketiga Piagam Perjuangan Ki Hajar Dewantara berbunyi: “Melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah daerah dan institusi pendidikan, agar terwujud sistem perekrutan calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagi tenaga pengajar dan pendidik yang berkeadilan, transparan dan tanpa pungutan apa pun. Karenanya, dalam perekrutan tersebut wajib diprioritaskan tenaga pengajar dan pendidik yang telah mengabdikan diri tiga tahun ke atas”.

Anggota Tim Pemenangan Capres-Cawapres 2014 Jokowi - Jusuf Kalla (JK), Rieke Diah Pitaloka mengungkapkan, bahwa penandatanganan tersebut dilakukan oleh Jokowi di Posko Pemenangan Jokowi-JK, di Jalan Subang Nomor 9, Menteng, Jakarta Pusat. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer K2 jadi Buruh Bangunan Demi Bertahan Hidup


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler