Honorer K2 Teknis Berharap Diangkat PPPK, Tak Masalah Masuk Formasi Lulusan SD

Senin, 11 Maret 2024 – 22:44 WIB
Honorer K2 Teknis Administrasi mendesak pemerintah menerbitkan kebijakan optimalisasi PPPk Teknis 2023. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Honorer K2 teknis sangat berharap diangkat PPPK tahun ini. Mereka tidak masalah kendati harus melamar untuk jabatan yang standar pendidikannya sekolah dasar (SD).

"Kawan-kawan teknis administrasi khususnya lulusan SD, SMP, dan SMA sangat berharap tahun ini diakomodasi menjadi ASN PPPK," kata Ketua Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Teknis Administrasi Sulawesi Selatan Sumarni Azis kepada JPNN.com, Senin (11/3).

BACA JUGA: Honorer Bidang Ini Mempertaruhkan Nyawa, Wajar jadi PPPK

Dia memberikan apresiasi atas sikap Sekda Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad yang dinilai sangat memperhatikan honorer K2.

Dia mengaku lega karena perjuangan PHK2I sejak 2014 hingga saat ini membuahkan hasil.

BACA JUGA: Ramon Hoski: Kami Bergerak ke Sekolah-Sekolah untuk Menuntaskan Pembagian SK Honorer

Seluruh honorer K2 teknis administrasi, kata Sumarni, akan dituntaskan sesuai amanat UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 66 dan KepmenPAN-RB 11 Tahun 2024 tentang Jabatan Pelaksana ASN.

"Semoga apa yang dilakukan Pemprov Sulsel bisa diikuti oleh daerah lainnya. Saya yakin kalau Pemda serius, masalah honorer akan tuntas tahun ini," tegasnya.

BACA JUGA: Pengangkatan PPPK Paruh Waktu di Depan Mata, Guru P1 Masuk Nominasi? Honorer Khawatir

Dia menambahkan honorer teknis administrasi tidak masalah harus melamar di jabatan yang syaratnya hanya ijazah SD, asalkan bisa diangkat jadi ASN. Urusan penyesuaiannya ijazah, bisa dilakukan belakangan.

Sekretaris daerah Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad yang menjadi ketua pelaksana seleksi daerah CASN 2024  mengungkapkan komitmen Pemda menuntaskan honorer tahun ini. Dan, yang paling diutamakan adalah honorer K2.

Selain itu, Pemprov juga memberikan kuota 100 persen untuk honorer K2 dan non-K2. 

"Kami akan menyelesaikan honorer K2 khususnya dan non-K2 umumnya dalam pengangkatan PPPK 2024," tegas Arsjad dalam video pertemuan dengan pengurus Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) dikutip Senin (11/3).

Arsjad mengungkapkan bentuk keseriusan Pemprov adalah formasi PPPK 2024 semuanya dialokasikan untuk honorer.  Pelamar umum bisa melamar, tetapi melalui jalur seleksi CPNS 2024.

Formasi 1,6 juta PPPK 2024  untuk honorer, tes sesama honorer dan tanpa passing grade

Yang menggembirakan lagi, Pemprov Sulsel mengajukan formasi PPPK teknis 2024 untuk honorer lulusan SD dengan kuota paling banyak.

Sebenarnya, kata Arsjad, formasi PPPK teknis 2024 untuk honorer lulusan SD sebanyak 130, ijazah SMP sebanyak 130.

Namun, karena Pemda harus memilih salah satu apakah SD atau SMP, maka Pemprov Sulsel memutuskan SD.

Pertimbangannya kata Arsjad, jika standar ijazah SMP, maka honorer lulusan SD tidak bisa melamar.

Sebaliknya bila standar ijazah SD, maka lulusan SMP bisa melamar.

"Jadi, formasi jabatan pelaksana ini kami putuskan syaratnya ijazah SD, sehingga SMP bisa melamar," ucapnya.

Arsjad pun mengimbau honorer lulusan SMP tidak berkecil hati harus melamar dengan jjazah SD. 

Nantinya akan disesuaikan dengan ijazah karena Pemprov Sulsel akan mengikuti sesuai analisis jabatan (anjab).

Formasi 1,6 juta PPPK 2024  untuk honorer, tes sesama honorer dan tanpa passing grade.

"Jangan berkecil hati dahulu. Yang penting semua honorer masuk dahulu dan nanti dalam perjalanannya akan disesuaikan," ucapnya.

Arsjad menegaskan rekrutmen PPPK teknis untuk formasi jabatan pelaksana baru tahun ini mengakomodasi lulusan SD. 

Mengenai mekanisme seleksi, Arsjad mengatakan tesnya menggunakan sistem computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan dilakukan sesama honorer.

Selain itu, tidak ada passing grade sehingga diharapkan semua bisa lulus sesuai dengan formasi yang tersedia.

Oleh karena itu, dia mengimbau agar seluruh honorer K2 khususnya dan non-K2 umumnya memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler