jpnn.com - jpnn.com - Honorer di Bontang mendapat kabar menyenangkan sekaligus menyedihkan berbarengan.
Pemerintah Kota Bontang tak akan memutus kontrak honorer.
BACA JUGA: Revisi UU ASN Belum Pasti, Honorer Tetap Optimistis
Namun, Pemkot akan memangkas gaji para honorer.
Berdasarkan hasil kajian, jumlah honorer jauh melebihi kebutuhan saat ini.
BACA JUGA: Halo DPR, Honorer K2 Menunggu Kabar Baik Dari Anda
Dari hasil analisis beban kerja, Pemkot hanya membutuhkan pegawai honorer sebanyak 801 orang.
Faktanya, saat ini, jumlah honorer di Bontang mencapai 1.548 orang.
BACA JUGA: Duh, Ratusan Honorer...Sabar ya
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bontang yang terjun bebas ke angka Rp 865 miliar membuat Pemkot harus memangkas biaya belanja pegawai.
Hasilnya, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menunda perpanjangan kontrak kerja 747 pegawai nonPNS sejak 1 Januari 2017.
Akan tetapi, sebanyak 747 honorer yang dirumahkan tersebut dipastikan akan kembali bekerja.
“Dari hasil kajian memang jumlah honorer tidak sesuai dengan kebutuhan. Sesuai analisis beban kerja yang dibutuhkan hanya 801 honorer,” ujar Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Rabu (11/1).
Dia menambahkan, kebijakan tersebut lebih dari sisi kemanusiaan.
“Mereka ada yang sudah punya anak, istri, oleh karena itu kami akomodasi. Tetapi kalau malas-malas nanti ada yang menilai. Karena konteksnya bukan wali kota lagi, tetapi masing-masing kepala SKPD,” tuturnya
Konsekuensi dari kebijakan itu, sambung Neni, gaji honorer akan disesuaikan dengan APBD Bontang yang terus merosot dari proyeksi sebelumnya.
Menurut Neni, tren Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat untuk daerah terus menurun.
Pendapatan DPH diproyeksikan mencapai Rp 500 miliar setahun.
Faktanya, kali ini hanya mencapai Rp 257 miliar setahun.
“Jadi memang tidak ada uangnya,” jelas Neni. (mga/hd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh Gusti, Nasib Ratusan Honorer Masih Mengambang
Redaktur & Reporter : Ragil