jpnn.com, JAKARTA - Honorer tendik atau tenaga kependidikan berkode R3 pada pengumuman hasil seleksi PPPK 2024 tahap 1 mempertanyakan nasibnya ke depan seperti apa. Apakah mereka masih bisa bekrja atau masuk PPPK parah waktu.
"Nasib kawan-kawan honorer R3 mau diapakan. Mereka tenaga non-ASN yang masuk database BKN dan ini perlu dijelaskan pemerintah pusat," kata Ketua Tendik Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (SNWI) Provinsi Riau Eko Wibowo kepada JPNN, Sabtu (4/1).
BACA JUGA: Honorer Habis pada 2025, Semua jadi PPPK, Pak Budi Bilang 100%
Ekowi, sapaan akrabnya menyampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Rini Widyantini, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bahwa persoalan R3 yang tanpa kode L (lulus) merupakan persoalan baru.
Banyak honorer tendik R3 gelisah dan mempertanyakan nasibnya. Apakah mereka masih bisa bekerja atau masuk PPPK parah waktu.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Ditutup 7 Januari, Honorer Tendik Minta Tambahan KuotaÂ
"KemenPAN-RB dan BKN perlu menjelaskan tentang nasib R3 yang tidak dapat formasi di PPPK 2024 tahap 1 ini," ucapnya.
Dia mengingatkan jangan timbul persoalan baru setelah PPPK 2024 tahap 1 ini, kemudian tahap 2.
BACA JUGA: Setop Rekrut Guru Honorer & Tendik, Dapodik Dikunci, PPPK Diangkat PNS
Oleh karena itu, pemerintah pusat diminta segera membuat regulasi R3 seperti apa. Sebab, sampai saat ini sekitar ratusan ribu honorer yang tidak lulus tahap 1.
"Kami tidak ingin penyelesaian honorer berlarut-larut sampai bertahun-tahun baru tuntas," ujar tokoh pemerhati pendidikan Riau.
Tendik SNWI ingin pemerintahan Presiden Prabowo Subianto peduli terhadap nasib honorer Indonesia yang saat ini masih berjuang untuk mendapatkan status ASN PPPK.
"Sejatinya, seleksi PPPK 2024 tahap 1 ini menjadi harapan besar bagi honorer database BKN. Namun, ternyata tidak semuanya lulus walaupun sudah mengabdi sudah bertahun-tahun menjadi honorer di tempat bekerja aktif di instansi pemda," pungkas Ekowi. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad