jpnn.com, JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo yang memerintahkan MenPAN-RB Azwar Anas untuk menyelesaikan masalah honorer mendapat respons positif.
Ketua Pendidik Tenaga Kependidikan Negara Indonesia (PTKNI) Moh. Saiful Anam mengatakan apa yang dilakukan Jokowi menjadi pemantik semangat honorer untuk meraih status aparatur sipil negara (ASN).
BACA JUGA: Kontrak Kerja Ribuan Honorer atau Non-ASN di Daerah Ini Hanya Sampai 31 Oktober 2023, Waduh
"Atas nama honorer tenaga kependidikan (tendik) sekolah seluruh Indonesia kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan Presiden Jokowi," kata Saiful Anam kepada JPNN.com, Sabtu (25/2).
Saiful mengungkapkan instruksi Jokowi itu menunjukkan ada political will dari presiden sebagai pimpinan tertinggi bangsa ini.
BACA JUGA: Instruksi Mas Nadiem soal Pengadaan PPPK Guru kepada Dirjen Nunuk, Tendik Aman?
Perintah langsung kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas itu, ujarnya, seharusnya bersifat global. Bukan hanya untuk guru, tetapi juga tenaga administrasi di sekolah.
Dia berharap KemenPAN-RB tidak hanya berpikir hanya guru yang ada dan berperan menjalan roda pendidikan di sekolah.
BACA JUGA: MenPAN-RB Akui 444.687 Honorer K2 Harus Dituntaskan, Kok Malah Mendata yang Lain?
"Saya yakin Bapak MenPAN-RB tahu bagaimana peran tendik itu, tugasnya luar biasa penting. Kami jangan dilupakan," ujarnya.
Saiful juga berharap Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim supaya mencarikan solusi terbaik untuk honorer diangkat menjadi ASN sebagai bentuk apresiasi pengabdian yang bertahun-tahun dengan gaji minim.
"Mas Nadiem jangan hanya urus guru dong, tendik juga butuh perhatian Mendikbudristek," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, selama rekrutmen PPPK dibuka tendik sekolah belum mendapatkan kesempatan ikut seleksi. Pemerintah hanya fokus kepada guru, padahal pendidik dan tendik satu paket.
Seluruh tendik saat ini hanya berharap instruksi Presiden itu akan diimplementasikan dengan regulasi yang berpihak kepada seluruh honorer.
"Setiap kali yang disebut hanya guru, hati kami seperti disayat. Apakah kami harus jadi guru juga ya agar bisa diangkat ASN PPPK," ucapnya.
Saiful berharap ada titik terang dengan hasil pertemuan pemerintah pusat dan daerah yang dipusatkan di Kalimantan Timur.
Walaupun cukup rumit karena jumlah honorer membeludak hingga 2,3 juta, tetapi dia yakin MenPAN-RB Azwar Anas akan melaksanakan perintah Jokowi dalam tempo sesingkat-singkatnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad