jpnn.com - JAKARTA- Bonus para peraih medali Olimpiade dan Paralimpiade segera dicairkan.
Namun, melihat agenda atlet yang padat, pencairan yang direncanakan pada pekan ini, dipastikan mundur.
BACA JUGA: Peluang Kongres PSSI di Dua Tempat Terbuka Lebar
"Dana sudah tersedia, paling lambat dijadwalkan antara 30 Oktober sampai 2 November nanti, ini karena beberapa pertimbangan agar bersamaan (menerima bonus) semuanya," kata Gatot S Dewa Broto, Deputi IV Kemenpora di kantornya, Selasa (11/10) siang.
Alasan mundur itu, menurut Gatot, karena ingin semua peraih medali, bisa bersama-sama mengikuti acara penyerahan bonus.
BACA JUGA: Izin Kongres PSSI di Yogja, Tito: Kita Ikuti Rekomendasi Pemerintah
Kalaupun dicairkan pekan ini, lanjut Gatot, keuangan pemerintah sangat memungkinkan.
Saat menyesuaikan waktu dengan PBSI agar peraih emas Olimpiade, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, bisa mengikuti seremonial penyerahan bonus, ternyata waktunya berbenturan dengan masa persiapan khusus mereka.
BACA JUGA: Cedera Ramos Menambah Panjang Derita Madrid
"Akhirnya kami pastikan. Kalau tidak bisa minggu ini, sekarang Owi/Butet (panggilan Tontowi/Liliyana) sedang persiapan, karena mereka 15 Oktober nanti ke Denmark. Ada turnamen di sana, ya akhirnya diputuskan tiga minggu ke depan seremonial penyerahan bonus Itu," terang lelaki yang juga menjabat Bidang Komunikasi Publik Kemenpora tersebut.
Para peraih medali yang berhak meraih Bonus selain pasangan Emas Owi/Butet, ada juga atlet angkat besi Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang sama-sama meraih perak.
Kemudian, dari paralimpiade, ada Ni Nengah Widiasih yang meraih medali perunggu. Kelima atlet itu berhak atas bonus yang dijanjikan pemerintah.
Yakni, Emas Rp 5 Miliar, Perak Rp 2 Miliar, dan Perunggu Rp 1 Miliar. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Ngotot di Makassar, Izin Keamanan untuk Jogjakarta
Redaktur : Tim Redaksi