Horeee... Menko PMK Bagi-Bagi Sepeda

Senin, 25 Juli 2016 – 06:16 WIB
Menko PMK Puan Maharani dan Menteri PPA Yihana Yembise saat bermain ular-ularan bersama anak-anak SD di Mataram, NTB, Sabtu (23/7) dalam rangka perayaan Hari Anak Nasional 2016. Foto: Kemenko PMK for JPNN.COm

jpnn.com - MATARAM - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani pada Sabtu lalu (23/7) membagi-bagikan sepeda kepada anak-anak di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kegiatan itu merupakan bagian dari perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2016 yang dipusatkan di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, NTB.

Puan dalam acara yang juga dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Yohana Yembise itu memang tidak sekadar memberi imbauan kepada para orang-orang tua agar menjaga dan melindungi anak. Mantan ketua Fraksi PDIP DPR itu juga berinteraksi langsung dengan anak-anak.

BACA JUGA: Ternyata, 40 Prajurit Sakit Gara-gara Kejar Santoso, Ada yang...

Bahkan Mbak Puan -sapaan akrabnya- malah terlihat senang ketika pidatonya terusik anak-anak yang berlarian di depan mimbar tempatnya berpidato. Saat itu, ada dua anak-anak dengan seragam polisi dan tentara berpangkat jenderal yang berlarian di depan panggung.

Spontan, Puan memanggil dua bocah berbaju aparat dengan bintang di pundak itu. Satu anak bernama Rafael, sedangkan yang lainnya bernama Aftur.

BACA JUGA: Jokowi Sebut Perlu Ada Reformasi di Bidang Hukum

Puan lantas bertanya ke Rafael yang saat itu memegang uang Rp 5.000. “Kamu sedang apa?” tanya Puan ke Rafael.

Bocah polos itu pun menjawab jujur. “Mau beli es krim,” tuturnya.

BACA JUGA: Terungkap! Inilah Strategi Satgas Tinombala Buru Santoso, Dor! Dor!

Ternyata kedua bocah itu tidak hanya mendapatkan es krim. Sebab, Puan juga memberi mereka sepeda.

Dan ada anak lainnya yang mendapat sepeda dari Puan. Salah satunya adalah Cahya.

Bocah kelas VI SDN 2 Mataram itu memikat Puan karena keberaniannya dalam menjawab. Mulanya Puan bertanya ke anak-anak yang bercita-cita menjadi guru.

Ternyata Cahya justru berteriak lantang. “Bukan saya!” teriaknya.

Puan pun memangil Cahya. Cucu Proklamator RI Ir Soekarno itu lantas bertanya ke Cahnya tentang cita-citanya kelak.

Cahya pun sepontan menjawab bahwa dirinya tak mau jadi guru. “Saya mau jadi dosen di universitas, bukan guru!”

Puan yang terlihat terkesima pun lantas memberikan sepeda ke Cahya. Menurutnya, anak-anak Indonesia berhak untuk bermain. “Siapapun harus membuat anak-anak senang,” katanya.(jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Umi Delima Dikira Hamil Muda, Ternyata...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler