jpnn.com, BRASIL - Jangan sepelekan kalajengking. Bisanya dapat mendatangkan maut. Di Brasil jumlah kematian akibat sengat kalajengking naik dua kali lipat dalam waktu empat tahun.
Penyebabnya, kalajengking zaman now sudah bisa beradaptasi dengan baik dengan kota. Termasuk keadaan dan dinamika masyarakatnya.
BACA JUGA: Lihat! Bus Timnas Brasil Dilempari Batu
Pada 2013 jumlah penduduk Brasil yang tewas akibat racun serangga yang masuk spesies artropoda itu hanya 70 orang. Tapi, tahun lalu jumlahnya menjadi 184 orang.
”Menurut saya, trennya akan memburuk,” ujar Rogerio Bertani, pakar kalajengking pada Butantan Institute, seperti dilansir The Guardian kemarin (16/7).
BACA JUGA: Warga Rusia Sedih Brasil Tersingkir dari Piala Dunia 2018
Selaras dengan tren tersebut, kasus sengatan kalajengking juga melonjak di Brasil. Jika 2007 hanya tercatat 37 kasus, tahun lalu jumlahnya mencapai 126 ribu.
Menurut Bertani, kalajengking telah mampu beradaptasi dengan perkotaan. Belakangan, jumlah kalajengking di area kota pun meningkat.
BACA JUGA: Selamat Jalan, Brasil! Titip Salam Buat Jerman
Semuanya berkat pembangunan membabi buta dan penggundulan hutan edan-edanan. Bertani lantas mencontohkan kalajengking kuning alias Tityus serrulatus. Itu adalah jenis kalajengking paling beracun.
”Dulu hidupnya di padang rumput. Tapi, kini habitatnya pindah ke saluran pembuangan, tumpukan sampah, dan reruntuhan bangunan,” terangnya. (sha/c10/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladeni Brasil, Belgia Beri Sinyal Andalkan Serangan Balik
Redaktur & Reporter : Adil