jpnn.com, YOGYAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk menggandeng MM UGM Yogyakarta untuk membantu pengembangan dan penelitian program pelatihan property yang diselenggarakan oleh Housing Finance Center (HFC) BTN.
"Program sejuta rumah memerlukan dukungan banyak pihak. Untuk menyempurnakan program pelatihan property yang diselenggarakan HFC BTN dalam mendukung program sejuta rumah kami mengajak MM UGM. Program sejuta rumah juga butuh sentuhan dunia kampus agar lebih sempurna," ujar Mahelan R Prabantariksa Direktur Bank BTN di gedung rektorat MM UGM Yogyakarta, Jumat (3/11).
BACA JUGA: Transaksi Ecommerce BTN Melonjak Tajam
Adapun naskah kerja sama yang ditandatangani oleh Bank BTN dan MM UGM adalah tentang pengembangan dan penelitian program pelatihan dan konsultasi property untuk mendukung layanan HFC BTN.
Sementara, ruang lingkup kerja sama meliputi program sosialisasi, workshop atau pelatihan dan konsultasi serta penelitian property, di mana dalam hal ini MM UGM akan memberikan pandangan dan masukan untuk optimalisasi dari program pelatihan yang selama ini diselenggarakan HFC BTN.
BACA JUGA: Tingkatkan Utilisasi Digital Banking, BTN Bidik Mahasiswa
Mahelan menjelaskan, selama ini HFC BTN dalam penyelenggaraan program pelatihan sudah menggandeng SBM ITB.
Sudah ribuan lulusan HFC BTN yang bisa langsung menjadi entrepreneur di bidang property sesuai dengan tujuan lembaga ini didirikan.
BACA JUGA: Program Literasi Property Entrepreneurship Raih Rekor MURI
"Untuk mengoptimalkan dari program pelatihan property yang sudah jalan saat ini, kami masih memerlukan masukan untuk penyempurnaannya agar benar-benar produk hasil HFC BTN dapat menjadi refleksi dari apa yang selama ini menjadi harapan kita semua. Disitulah peran MM UGM kami harapakn dapat memberikan warna baru sekaligus sebagai bagian turut memberikan dukungan terhadap program sejuta rumah," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama Mahelan juga berbagi pengalaman dalam kelas leadership MM UGM dengan tema yang diambil seputar digital leadership.
Menurutnya perubahan jaman yang serba cepat dengan era ekonomi digital perlu disikapi dengan hadirnya pemimpin yang bisa dengan cepat beradaptasi untuk mengikuti perubahan itu.
"Inovasi menjadi kunci bagi lahirnya sebuah perubahan. Oleh karena itu dibutuhkan digital leadership," katanya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antusiasme Peserta Indonesia Open Bikin Murdaya Bahagia
Redaktur & Reporter : Yessy