jpnn.com - SAMARINDA - Apes benar nasib perempuan berinisial LK (24). Dia harus kehilangan ponsel dan laptopnya.
Itu setelah indekosnya di Jalan KH Wahid Hasyim dibobol maling. Atas kejadian tersebut, dia pun melapor ke polisi.
BACA JUGA: Wah, Wah.. 40 Anggota TNI Langgar Kedisiplinan
Tidak berselang lama, sebuah “surat kaleng” muncul di kamarnya. Surat tersebut berisi ancaman: foto setengah telanjang LK di ponsel akan disebar jika tidak segera menghubungi nomor telepon yang tercantum di surat tersebut.
Selain ancaman itu, LK diminta membayar Rp 5 juta dan harus bersedia diajak berhubungan badan.
BACA JUGA: Aneh..Suami Minta Begituan, Istri Malah Suruh Cari Wanita Penghibur
Diperas sedemikian rupa, wanita cantik itu tak mati akal. Berpura-pura manut, dia bersepakat untuk bertemu di sebuah hotel di kawasan Jalan PM Noor, Selasa (1/11).
Hanya, kedatangan LK ke sana tidak sendiri. Ada polisi yang mendampingi.
BACA JUGA: Patroli Patok Perbatasan, Anggota TNI Hilang di Kawasan Keramat
Tidak lama kemudian, pemeras sekaligus pengancam yang diketahui bernama Dedi pun tiba. Setelah memastikan ciri-cirinya, polisi pun menangkap.
Berdasar keterangan Dedi, dirinya membeli ponsel itu dari si pencuri yang identitasnya sudah dikantongi polisi.
Dia pula yang mengirim surat kaleng ke indekos, atas informasi dari pencuri. Ponsel tersebut kemudian dia jual lagi ke Rudiansyah.
Dari keterangan tersebut, polisi kemudian lanjut membekuk Rudiansyah di rumahnya Jalan M Yamin.
Dedi membenarkan mengancam dan memeras LK. Itu karena dia tergiur dengan kemolekan korban.
Sementara itu, Rudiansyah mengaku tak tahu asal ponsel tersebut. Lantaran murah, dia tergiur untuk membelinya.
Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Utara Ipda Wawan Gunawan menuturkan, pembobol kamar indekos korban sedang dalam pengejaran.
"Identitasnya sudah kami kantongi," jelas Wawan sebagaimana dilansir Samarinda Pos, Rabu (2/11). (dra/ndy/k8/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koordinator Petugas Retribusi Terjaring Operasi Antipungli
Redaktur : Tim Redaksi