jpnn.com, JAKARTA - Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode Maret 2022 mengalami kenaikan.
Ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 09 Tahun 2022, pada 23 Februari 2022.
BACA JUGA: HPE Produk Pertambangan Februari 2022 Naik, Simak Perinciannya!
Sebelumnya, pada periode Februari 2022, sebagian besar produk pertambangan terus menunjukkan kenaikan harga dibanding Januari 2022.
Kenaikan harga secara terus-menerus diakibatkan oleh tingginya permintaan pada sebagian besar komoditas produk pertambangan sehingga memengaruhi penetapan HPE saat ini.
BACA JUGA: HPE Produk Pertambangan Mayoritas Naik Periode Juni 2021, Berikut Daftarnya...
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan beberapa komoditas terus menunjukkan kenaikan harga pada periode Maret.
Komoditas itu, di antarnya konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite).
BACA JUGA: Piaggio MP3 400 HPE Meluncur Bawa Teknologi Terbaru, Harganya?
"Hal tersebut antara lain karena masih tingginya permintaan dunia,” ujar Wisnu, Rabu (2/3).
Di sisi lain, Wisnu mengatakan konsentrat timbal dan konsentrat seng yang pada periode lalu mengalami kenaikan harga, pada periode ini menunjukkan penurunan harga.
Kemudian, untuk komoditas konsentrat mangan dan komoditas pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan dibandingkan periode sebelumnya.
Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode bulan Maret 2022, yaitu:
- Konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 3.491,88/WE atau naik sebesar 1,82 persen.
- Konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≥ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD 123,81/WE atau naik sebesar 15,50 persen.
- Konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 63,27/WE atau naik sebesar 15,50 persen.
- Konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 73,93/WE atau naik sebesar 15,50 persen.
- Konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 491,83/WE atau naik sebesar 2,02 persen.
- Konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 1.488,95/WE atau naik sebesar 0,96 persen dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 42,66/WE atau naik sebesar 9,6 persen.
Produk pertambangan yang mengalami penurunan harga rata-rata pada periode Maret 2022, yaitu
- Konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 962,26/WE atau turun sebesar 1,31 persen.
- Konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 950,79/WE atau turun sebesar 8,48 persen.
- Kosentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata USD 221,68/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54 persen) dengan harga rata-rata USD 117,98/WE tidak mengalami perubahan.
Menurut Wisnu, proses penetapan HPE periode Februari 2022, seperti halnya HPE sebelumnya didahului dengan adanya masukan tertulis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Hal ini berdasarkan perhitungan usulan harga berasal dari berbagai sumber, seperti Asian Metal, Iron Ore Fine Australian, dan London Metal Exchange (LME).
HPE ditetapkan berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, antara lain dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.(mcr28/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu