HSBC Indonesia Belum Ingin Melantai di Bursa

Rabu, 10 Mei 2017 – 22:44 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kantor cabang bank asing HSBC yang beroperasi di Indonesia resmi menjadi PT Bank HSBC Indonesia.

Perseroan meleburkan anak usahanya, PT Bank Ekonomi Raharja, untuk masuk ke dalam bagian perseroan.

BACA JUGA: Laba Bersih Rp 88 Miliar, Prodia Sebar Dividen Rp 26 Miliar

Konsolidasi dua bank itu dilakukan dengan mekanisme asset and liability transfer yang selesai dilakukan pada 17 April 2017.

Integrasi tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan bank itu.

BACA JUGA: Citilink Akan Kerahkan Seluruh Armada Hadapi Arus Mudik 2017

Untuk mengintegrasikan keduanya, perseroan memakai sebagian dana suntikan modal USD 1 miliar dari kantor pusat HSBC.

Rencana penyuntikan modal dan konsolidasi tersebut didengungkan sejak tahun lalu.

BACA JUGA: Pacu Pasar Domestik, Sekar Bumi Terkendala Kapasitas Produksi

Sebelumnya, Bank Ekonomi berubah menjadi perusahaan tertutup dengan melakukan delisting dari lantai bursa.

Bank Ekonomi juga berubah status dari bank umum kelompok usaha (BUKU) 2 menjadi BUKU 3.

’’Kami adalah bank asing pertama di Indonesia yang melakukan integrasi dengan entitas. Sekarang kantor cabang kami bertambah menjadi 99 kantor yang tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia,’’ kata Presiden Direktur HSBC Indonesia Sumit Dutta saat konferensi pers, Selasa (9/5).

Menurut dia, integrasi itu akan menambah kekuatan operasional dan jaringan bank sehingga tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.

Sebab, selama ini aktivitas ekonomi dan kegiatan bisnis lebih banyak dilakukan di Jawa. Padahal, ada banyak potensi yang bisa digali perbankan di daerah.

’’Kami perlu lihat dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, dalam hal pertumbuhan ekonomi, upside-nya itu di Jawa atau di luar Jawa. Potensinya justru ada di Kalimantan, Sumatera, dan pulau-pulau lainnya. Kami perlu memanfaatkan jaringan di daerah karena nasabah di sana juga produk yang bersifat global,’’ kata Head of Global Markets HSBC Ali Setiawan.

Lebih dari separuh kredit HSBC selama ini bergantung pada segmen korporasi. Dengan jaringan yang dimiliki Bank Ekonomi, HSBC bisa memanfaatkannya untuk pengembangan kredit di segmen lainnya seperti UMKM.

Commercial banking dan wealth management juga tetap menjadi fokus perseroan.

Namun, Ali memprediksi pertumbuhan kredit perseroan tahun ini masih di bawah target regulator, yakni 10–12 persen.

’’Mungkin belum sampai segitu karena baru saja konsolidasi,’’ ujarnya.

Perseroan juga belum memikirkan rencana untuk melantai di bursa. (rin/c22/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Gandeng Adhi Karya Bangun LRT?


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler