Dalam berkembang biak dengan jumlah populasi yang besar, katak jantan yang kuat bukan menjadi pemenangnya. Tetapi justru sebaliknya. Katak jantan yang lemah bisa memiliki kesempatan untuk bisa berhasil membuahi katak betina.
Studi baru yang dilakukan oleh University of Western Australia, atau UWA menemukan jika katak-katak jantan yang 'lemah' bisa lebih berhasil dalam berkembang biak, saat mereka berada dalam populasi yang lebih besar.
BACA JUGA: Kehadiran Masjid di Australia Jangan Dilihat sebagai Ancaman
Studi ini dilakukan oleh UWA dekat rawa-rawa di kawasan Albany, Australia Barat, selama musim kawin 2013 dan 2014.
Ahli evolusi biologi dari UWA, Bruno Buzatto mengatakan di populasi yang sedikit, katak dengan lengan yang lebih kuat bisa lebih berhasil berkembang biak. Tapi hal ini tidak berlaku di populasi kataj yang lebih banyak.
"Terlepas dari kenyataan bahwa katak yang kuat akan menang dalam perkelahian dan bisa kawin, tapi ini hanya terjadi pada katak dengan populasi yang sedikit," kata Dr Buzatto.
"Dengan populasi yang banyak kekuatan tidak lagi menjadi penentu, justru katak yang lemah bisa melakukannya dengan lebih baik."
Dr Buzatto menjelaskan bahwa katak melakukan hubungan seks secara berkelompok.
"Katak mengeluarkan cairan kesuburannya di luar, artinya laki-laki mengambil perempuan dan keduanya mengeluarkan cairan di luar tubuh. Sehingga telur dan sperma bertemu di dalam air."
BACA JUGA: Australia Hapus Lagi Pemberian Gelar Sir dan Dame
Yang menurutnya menarik adalah fenomena dimana katak jantan dalam jumlah yang banyak mengambil satu katak betika dan mereka mengeluarkan cairan secara bersama-sama.
"Jadi pada populasi katak yang tinggi, katak-katak yang lemah mulai melakukan dengan baik, karenanya katak yang kuat tidak bisa bersaing dan tidak pula dapat menjaga betinanya untuk dirinya sendiri," jelas Dr Buzzato.
Ia menjelasnya langkah selanjutnya dari penelitian ini adalah menyelidiki apakah sperma yang lebih lemah atau yang kuat yang bisa menyebabkan pembuahan.
BACA JUGA: Universitas Flinders Australia Gelar Konser Gamelan Akhir Semester
"Ada kemungkinan perbedaan jumlah sperma yang dilepaskan oleh katak yang kuat dan yang lemah dan sperma yang berbeda akan bersaing untuk pembuahan di dalam air," katanya.
Kini para peneliti mengumpulkan telur dan melakukan analisis untuk mencoba memahami apa yang terjadi setelah pembuahan.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Ilmuwan Internasional Rilis Video Pertama Ikan Paus Omura di Alam Liar