Huda PKB Bilang Ada Peluang NasDem Tinggalkan Koalisi Perubahan, Bagaimana Anies Baswedan?

Jumat, 27 Januari 2023 – 04:56 WIB
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama Anies Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Huda PKB Bilang Ada Peluang NasDem Tinggalkan Koalisi Perubahan, Bagaimana Anies Baswedan?

Beberapa petinggi DPP Partai NasDem pada Kamis kemarin bertandang ke Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-PKB, tiga hari setelah diresmikan pada Senin (23/1).

BACA JUGA: PD Usung Anies Capres 2024, Gerindra & PKB Menggoda NasDem Tinggalkan Koalisi Perubahan

Rombongan DPP Partai NasDem yang dipimpin Waketum Partai NasDem Ahmad Ali disambut oleh sejumlah petinggi Partai Gerindra dan PKB, di antaranya Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda.

Ali yang datang sekitar pukul 12.23 WIB didampingi dengan lima anggota DPP Partai NasDem, di antaranya Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya.

BACA JUGA: Anies Pakai Kaus Abdi Nu Ngider Naha Anjeun Nu Keder, Ahmad Ali Bilang Begini

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid dan Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal tiba kemudian sekitar pukul 12.45 WIB.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PKB Syaiful Huda memberi perhatian khusus terhadap kalimat yang disampaikan Ahmad Ali pada pertemuan tersebut.

BACA JUGA: NasDem Berkomitmen Bangun Poros dengan Demokrat-PKS, Tetapi Bilang Politik Masih Dinamis

Syaiful Huda terang-terangan menyatakan dirinya menggarisbawahi kalimat Ali soal “politik yang dinamis”.

"Saya garis bawahi apa yang disampaikan Pak Ali, bahwa politik kami dinamis. Kalau yang saya tangkap itu tadi dari Pak Ali, 'Politik kita dinamis, walaupun kami (NasDem) sedang bareng-bareng sama Demokrat dan PKS', tadi disampaikan begitu," kata Huda seusai menerima kunjungan anggota DPP Partai NasDem tersebut, di Sekber Gerindra-PKB, Jakarta Pusat, Kamis (26/1).

Lebih lanjut Huda mengatakan, sebagaimana politik yang dinamis, dia menilai kunjungan DPP Partai NasDem ke Sekber Gerindra-PKB sah-sah saja dilakukan.

Terlebih, Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024 belum juga mendeklarasikan Koalisi Perubahan secara resmi bersama Partai Demokrat dan PKS.

"Kita tahu sampai hari ini NasDem belum membikin koalisi. Kalau belum bangun koalisi, bisa saja dia koalisi dengan partai yang sudah bangun koalisi, termasuk PKB-Gerindra," imbuhnya.

Dikatakan, terkait politik yang dinamis, hal itu juga berarti membuka peluang pula bagi Partai NasDem untuk bergabung atau berpisah dengan Koalisi Perubahan yang masih dijajakinya, yakni bersama Partai Demokrat dan PKS.

"Bahwa politik kami dinamis dan peluang untuk bergabung dan berpisah atau bubar dari konsolidasi yang sekarang ada, itu sangat memungkinkan," ucapnya.

Pertemuan Tidak Bahas Capres 2024

Dalam pembicaraan bersama jajaran DPP NasDem, Huda mengaku tidak ada pembahasan terkait figur bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.

Dia mengatakan, masalah capres 2024 menjadi urusan yang baru akan bergulir ke depannya.

"Enggak tahu itu urusan ke depannya. Prinsipnya, saya garisbawahi, politik kami dinamis," tegasnya.

Sebelumnya, Ahmad Ali mengatakan kunjungan DPP Partai NasDem ke Sekber Partai Gerindra-PKB bukan bertujuan untuk mencari alternatif koalisi apabila rencana koalisi Partai Demokrat, Partai NasDem, dan PKS gagal dideklarasikan.

"Ini kan koalisi Gerindra dan PKB ini kan sahabat daripada Partai NasDem di pemerintahan, tentunya menjadi hal yang wajar kalau kemudian hari ini kami berkunjung. Hari ini kami belum berpikir untuk mencari alternatif," kata Ali di Sekber Gerindra-PKB, Jakarta Pusat, Kamis.

Ahmad Ali menjelaskan pembicaraan terkait deklarasi koalisi perubahan bersama Partai Demokrat dan PKS hanya tinggal sedikit lagi untuk dapat terealisasi.

Namun, dia menekankan pihaknya tak menutup kemungkinan pula dengan dinamika politik yang bisa saja terjadi ke depannya.

"Bahwa politik itu sangat dinamis, iya. Semua kemungkinan-kemungkinan juga bisa terjadi, iya. Tapi paling tidak sampai hari ini dua koalisi, yang satu sudah terbentuk (Koalisi Indonesia Bersatu) dan yang satu hampir juga sudah terbentuk (koalisi perubahan).”

“Nah, kami saling mendoakan. Oke? Pasti kan siapa pun pemenangnya, pasti untuk Indonesia," sambung Ahmad Ali. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler