Hugua: Gaji Honorer di Bawah Tukang Becak, Kenapa Masih Kena PHK?

Selasa, 04 Januari 2022 – 17:52 WIB
Anggota Komisi II DPR RI Hugua meminta pemda tidak melakukan PHK terhadap honorer dengan alasan tak ada anggaran. Gaji honorer menurutnya sangat rendah. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Hugua sangat menyesalkan langkah sejumlah pemerintah daerah (pemda) yang mulai memberhentikan para tenaga honorer.

Konon, berbagai alasan digunakan pemda untuk menyingkirkan honorer K2 dan non-K2 tenaga teknis administrasi.

BACA JUGA: DPR Mencium Gelagat Bakal Ada PHK Massal Honorer Teknis Administrasi, Miris

"Kepala daerah janganlah menggunakan alasan anggaran untuk memberhentikan honorer teknis administrasi," kata Hugua kepada JPNN.com, Selasa (4/1).

Mantan Bupati Wakatobi dua periode itu menilai jika alasan anggaran yang digunakan untuk menyingkirkan honorer, itu sangat riskan.

BACA JUGA: Habib Bahar Tersangka dan Ditahan, Ferdinand Sampaikan Kalimat Begini

Sebab, Hugua tahu selama ini sebagian besar honorer digaji sangat tidak layak, bahkan lebih rendah dari tukang becak.

Hugua menyebut honorer tidak digaji mahal. Mereka juga legawa ketika cuma diberi seragam dinas lantaran berharap suatu saat diangkat PNS.

BACA JUGA: Pimpinan Honorer Sebut 5 Dosa Besar Mas Nadiem soal PPPK, Sangat Keras!

Persoalannya, kata Hugua, para honorer kini sudah terjebak karena status PNS yang diharapkan tidak ada lagi dan mereka digiring ke PPPK.

"Apa para kepala daerah tidak punya hati nurani melihat kondisi tersebut. Usia honorer menua seiring dengan masa pengabdiannya. Jadi, jangan pemda main PHK saja," kritiknya.

Hugua menyebut jika pemda keberatan mengangkat para honorer Itu menjadi ASN PNS maupun PPPK, dia menyarankan kepala daerah memberikan gaji yang layak.

Dia meyakini tidak semua orang yang akan tahan bertahun-tahun menjadi honorer dengan gaji Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per bulan.

"Daripada membangun infrastruktur, tetapi banyak pengangguran lebih baik tidak membangun. Kepala daerah harus kreatif seperti gubernur Sulawesi Tenggara," ucapnya.

Gubernur Sultra, kata politikus PDIP itu, bisa menaikkan gaji honorer teknis administrasi. Kebijakan itu diambil karena melihat belum ada kebijakan PPPK untuk teknis administrasi.

BACA JUGA: Habib Bahar Ditahan Polda Jabar, Chandra Sentil Kasus Denny Siregar

"Gubernur Sultra memilih memberikan subsidi kepada honorer K2 dan non-K2 sebagai salah satu cara menyelamatkan kelompok masyarakat miskin rentan," ucap Hugua. (esy/fat/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler