Hujan Deras Delapan Jam, Kota Batam Langsung Dikepung Banjir

Sabtu, 27 Mei 2017 – 03:15 WIB
Sebuah mobil bok terjebak banjir dijalan Sudirman depan Perumahan Simpang Raya Batamcenter, Jumat (26/5). Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos/jpg

jpnn.com, BATAM - Hujan deras yang mengguyur kota Batam sejak pukul 8.00 WIB, mengakibatkan sejumlah wilayah Batam, Kepulauan Riau, terendam banjir, Jumat (26/5). 

Pantauan Batam Pos (Jawa Pos Group), hujan yang turun selama delapan jam ini merendam pemukiman warga, yakni Kaveling Mangsang Permai blok G, I, M dan N, Perumahan GMP, Griya Piayu Asri, Rusun Perum Perumnas, Pasar Pancur.

BACA JUGA: Banjir Besar, 5 Kecamatan di Bulungan Mirip Danau

Di sejumlah kawasan ini, air bahkan masuk ke rumah rumah warga.

Warga yang panik, langsung mengangkat barang milik mereka. Ari Jasman warga Kaveling Mangsang mengatakan banjir yang melanda pemukiman mereka ini merupakan dampak proyek pemotongan bukit Mangsang Seibeduk.

BACA JUGA: Lihatlah, Pelajar Melawan Banjir demi ke Sekolah

"Sejak bukit digunduli, kami jadi sering kebanjiran. Air yang dari atas bukit itu tak ada yang tahan, pohon sudah tak ada, jadi kamilah jadi sasarannya," ujar Ari kesal seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Bahkan, mereka sering was-was ketika hujan deras turun. "Pokoknya setiap hujan lebat kami selalu kebanjiran," katanya.

BACA JUGA: Banjir Melanda Batam, Banyak Kendaraan Mogok di Jalan

Sementara akses jalan S Parman tepatnya di depan Halte Bagan terputus dan tak bisa diakses lagi. Warga Tanjungpiayu yang hendak menuju Mukakuning tak bisa lewat, begitu sebaliknya.

Arus air yang cukup deras membuat warga tak berani lewat. Mereka pun memilih jalan alternatif lainnya, salah satunya jalan di depan Rusun Perum Perumnas, namus naasnya, jalan dengan panjang sekitar satu kilo meter itu juga terendam banjir sekitar 70 centimeter.

"Sudah tak bisa lewat lagi, takut motor mogok," ujar Nia warga Seipancur ini.

Karena akses yang terputus, jalan ini pun macet total. Sebab, banyak pengendara yang berhenti untuk menunggu air surut. Namun, tidak sedikit pengendara yang terpaksa lewat. Dan tak sedikit juga kendaraan yang macet akibat nekat menerjang banjir.

Sejumlah kendaraan berusaha menerobos genangan air di jalan Engku Putri Batamcenter, Jumat (26/5). 
Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

Buruknya drainase di Seibeduk diklaim penyebab utama ruas jalan direndam banjir. Selain sudah terjadi pendangkalan, drainase yang sudah lama tidak dibersihkan dan telah ditumbuhi rumput.

Camat Sei Beduk, Science Taufik Riyadi yang memantau lokasi bajir mengatakan jika intensitas hujan yang deras tidak sanggup ditampung oleh drainase utama Kecamatan Sei Beduk.

"Ini titik-titik banjir juga bertambah dari biasanya. Banyak perumahan yang kena banjir," katanya.

Banjir, lanjutnya, juga disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam

membuang sampah. Akibatnya, saluran drainase menjadi mampet. "Drainasenya belum lama ini sudah kita bersihkan. Tapi, kita akan lakukan normalisasi lagi dan kita akan kerjasama dengan dinas terkait," pungkasnya.

Selain itu, di daerah Batuaji dan Sagulung juga terjadi banjir. Jalan raya ataupun pemukiman warga digenani air dengan ketinggian yang bervariasi.

Pantauan di lapangan, jalan Brigjen Katamso Tanjunguncang, R Suprpapto Batuaji hingga jalan Marina City nyaris tak ada yang luput dari genangan banjir. Tidak saja jalan utama tersebut, jalan menuju pelabuhan Sagulung, perumahan Puteri Hujau dan Trans Barelang juga demikian. Aktifitas lalu lintas jalan raya jadi macet total.

Sepanjang jalan Brigjen Katamso, banjir paling parah terjadi di depan PT Nippon. Banjir menggenangi badan jalan setinggi selutut orang dewasa.

Arus lalu lintas menuju industri galangan kapal itu jadi terhambat. Tidak saja kendaran roda dua, kendaraan roda empat juga banyak yang tak bisa menerobos banjir di jalan tersebut.

Kondisi yang sama juga terlihat di sepanjang jalan Marina City. Jalur jalan menuju kawasan wisata Marina mulai dari depan perumahan Devin Premier hingga ke depan gedung Bapelkes sama sekali tak bisa dilewati kendaraan. Jalan digenangi banjir dengan ketinggian diatas 30 centimeter.

Sepanjang jalan R Suprapto, titik banjir yang terjadi diantaranya di simpang Basecamp dekat SPBU, depan pasar Melayu, depan perumahan Buana Raya, depan SP Plaza Mall dan di depan perumahan Villa Mukakuning. Banjir di lokasi jalan tersebut juga menghambat arus lalulintas.

Penyebab banjir masih sama yakni sistem drainase yang belum ditata dengan baik. Selain belum tersentuh semenisasi, drainase juga banyak yang tersumbat karena tertimbun sampah dan tanah. Ukuran drainase juga banyak yang tidak maksimal karena dipersempit dengan pembangunan jembatan atau jalan masuk.

Warga di sekitar lokasi banjir benar-benar merasa terganggu dengan keadaan tersebut. "Ke tempat kerja jadi terhalang. Bukannya takut basah, tapi memang tak bisa lewat kendaraan ini," kata Mardian, seorang pengendara mobil saat ditemui di jalan Marina City.

Warga berharap agar pemerintah secepatnya memikirkan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan banjir tersebut. (eja/cr19)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa Naskah, Kepala Sekolah Terobos Banjir Besar demi Unas


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler