jpnn.com, JAKARTA - Cuaca ektrem diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Juni 2018. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada tanggal 19 Juni. Berlaku hingga 26 Juni mendatang atau selama 6 hari.
Terbaru, BMKG memperbarui peringatan tersebut. “Cuaca ekstrim harus diwaspadai setidaknya sampai 30 Juni 2018,” kata Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, seperti diberitakan Jawa Pos.
BACA JUGA: BMKG Getol Gelar SLI demi Tingkatkan Produksi Pangan
Dalam laporan BMKG, disebutkan bahwa potensi hujan lebat akan tersebar merata di seluruh indonesia bagian barat dan timur. Meliputi Sumatera, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan sebagian wilayah Papua. Potensi hujan lebat ini diperkirakan akan terjadi hingga 26 Juni 2018.
Hary mengatakan bahwa penyebabnya masih sama, yakni terbentuknya aliran massa udara basah yang dibawa oleh sirkulasi siklonik di pantai barat pulau sumatera. Masa udara basah tersebut dibawa dari Samudera Hindia.
BACA JUGA: BMKG Jadi Pelanggan ke-106 Energi Listrik Premium
Akibat massa udara basah ini, pembentukan awan hujan menjadi lebih mudah. Perubahan cuaca ini membawa potensi angin kencang, badai petir, dan gelombang tinggi bervariasi di masing-masing provinsi.
Hary menjelaskan, siklonik yang terbentuk di pantai barat Sumatera tersebut membentuk area belokan angin yang luas. Lantas membentuk siklus udara tertutup. Di langit lokasi tersebut, kecepatan angin melambat dan terkonsentrasi.“Sehingga penguapan lebih cepat dan bisa membentuk awan hujan secara optimal,” jelas Hary.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi di Sejumlah Daerah
Selain itu, kondisi perariran juga mesti diwaspadai. Hary mengatakan, agin kencang dan hujan lebat berpotensi untuk menimbulkan gelombang tinggi 0 hingga 2 meter.
Hary menekankan kegiatan pelayaran baik di laut maupun di selat harus waspada. “Selain itu, masyarakat perlu waspada jika beraktivitas di dekat pantai atau perairan, meskipun tentunya kami tidak bisa melarang,” jelas Hary. (tau)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Daerah Dilanda Cuaca Ekstrem, Ini Pemicunya
Redaktur & Reporter : Soetomo