Hujan Merata, Ini Daerah-daerah Rawan Banjir

Minggu, 08 November 2015 – 05:54 WIB
Banjir. Foto ilustrasi: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Setelah kemarau panjang, awal November ini sebagian wilayah di Indonesia mulai turun hujan dengan intensitas bervariasi. Potensi banjir patut diwaspadai mulai Desember.

Data dari bagian iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, memasuki pekan kedua November curah hujan mulai kembali normal. Ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya wilayah berwarna kuning pada peta prakiraan curah hujan.

BACA JUGA: Hmm... Jangan-Jangan Ini Big Boss bagi RJ Lino

Bahkan untuk wilayah tertentu seperti Aceh, Sumatera Utara, serta DKI Jakarta dan sekitarnya curah hujan diprediksi di atas normal (dengan tanda warna hijau). Sementara itu daerah-daerah lain seperti Bali, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) curah hujannya diprediksi masih rendah.

Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, untuk wilayah DKI dan sekitarnya tanda-tanda memasuki musim penghujan sudah semakin kentara. Yakni hujan turun dengan intensitas sedang hinggal lebat dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Ini Saran Ibas kepada Pengguna Media Sosial

Tingginya curah hujan di sebagian wilayah tersebut biasanya diikuti potensi banjir. Namun dalam peta potensi banjir BKMG, bulan ini masih relatif aman alias tidak hanya lokasi rawan banjir. ’’Desember nanti baru mulai banyak daerah masuk kategori potensi banjir menengah,’’ kata dia.

Daerah-daerah yang masuk kategori berpotensi banjir menengah itu diberi tanda kuning. Daerah ini tersebar hampir merata mulai dari Aceh, Sumateta Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Sumatera Selatan serta Lampung.

BACA JUGA: Pemerintah Kembangkan Skim KPR untuk Pekerja Informal

Daerah berpotensi banjir juga hampir menutupi seluruh wilayah provinsi Banten dan sebagian kecil wilayah Jawa Barat. Sedangkan untuk wilayah DKI, potensi banjir menyebar di Jakarta Barat, Selatan, dan Timur serta Utara.

Bergeser ke wilayah Jawa Tengah titik potensi banjir kategori menengah tidak terlalu banyak. Potensi banjir di Jawa Tengah diprediksi ada di Cilacap, Purworejo, Semarang, Pati, dan Grobogan. Kemudian di wilayah Jawa Timur, lokasi potensi banjir ada di bagian barat. Seperti di Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, dan Mojokerto.

Hary mengatakan daerah-daerah yang masuk penandaan kuning itu memang cenderung rawan banjir. ’’Kalau terjadi hujan lebat dalam skala harian, berpotensi muncul genangan,’’ kata dia.

Hujan bakal semakin deras di awal 2016 nanti. Dia berharap laporan peta potensi banjir dari BMKG itu bisa digunakan sebagai deteksi dini atau mitigasi bencana.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, awal November memang menjadi penanda masuknya musim penghujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Periode peralihan musim tersebut bakal terjadi semua wilayah Indonesia di awal Desember. Karena itu, semua elemen harus menyiapkan antisipasi bencana banjir mulai sekarang.

’’Saya harap Kepala Daerah segera memimpin rakor antisipasi menghadapi banjir, longsor, dan puting beliung. Sebab, mereka harus menyiapkan semua aspek dalam menghadapi banjir. Mulai dari sosialisasi ke masyarakat hingga simulasi poso dan lapangan,’’ terangnya.

Terkait BNPB, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menyusun rencana kontijensi banjit dan longsor. Dengan prediksi puncak musim hujan pada Januari sampai Februari 2016, pihaknya terus mendorong agar setiap daerah punya peta bencana yang terkini.

’’Mereka harus memetakan mana daerah yang rawan banjir dan longsor. Begitu juga, potensi-potensi baru yang mungkin saja terdampak pada musim ini,’’ ujarnya. (wan/bil/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Insiden Batik Air, Jogja Butuh Bandara Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler