jpnn.com - Mencukur bulu kemaluan hukumnya sunah atau dianjurkan. Lantas kapan waktu yang terbaik untuk mencukur bulu kemaluan?
Mengenai waktu mencabut bulu kemaluan akan berbeda-beda setiap orang.
BACA JUGA: Bolehkah Suami Minum Obat Kuat? Simak Hukumnya Menurut Syekh Abu Bakar
Waktu yang pas atau terbaik melihat kondisi setiap orang. Hal ini karena pertumbuhan bulu kemaluan setiap orang tidak sama, ada yang cepat panjang ada yang lama.
Penetapan waktu mencukur bulu kemaluan sebagaimana yang telah dijelaskan dilihat dari sisi panjangnya. Jika dibiarkan, maka jangan sampai melebihi empat puluh hari,” (An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, juz I, halaman 342).
BACA JUGA: 4 Cara Ampuh Menahan Nafsu Seksual Saat Berpuasa, Nomor 2 Semoga Enggak Sampai
Berangkat dari penjelasan singkat ini dapat ditarik kesimpulan waktu terbaik untuk mencukur bulu kemaluan berbeda-beda setiap orang.
Jika memang bulu kemaluan sudah panjang, segera dicukur dan jangan dibiarkan sampai melebihi 40 hari.
BACA JUGA: Masih Belum Move On? Ini Doa Supaya Bisa Lupakan Mantan
Hal ini didasarkan kepada salah satu sabda Rasulullah SAW berikut ini, dari Anas Bin Malik RA berkata, ‘Kami diberi batas waktu (oleh Rasulullah SAW) dalam mencukur kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan mencabut bulu agar kami tidak membiarkannya lebih dari 40 malam,’” (HR Muslim).
Menurut An-Nawawi, makna hadits ini adalah tidak ada pembiaran melebihi 40 hari.
Tetapi bukan berarti mereka memiliki waktu atau diizinkan secara mutlak untuk melakukan pembiaran selama 40 hari.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bolehkah Berhubungan Seksual Setiap Hari? Ini Faktanya!
Redaktur & Reporter : Yessy Artada