Hukuman Berat Menanti Tolle Atas Aksi Brutalnya di Laga PSIM vs Persis

Jumat, 25 Oktober 2019 – 13:30 WIB
Hisyam Tolle (tengah) terancam hukuman berlapis. Foto: prokal.co

Gelandang PSIM Yogyakarta Achmad Hisyam Tolle terancam mendapat hukuman berat atas aksi brutalnya pada laga pemungkas Wilayah Timur Liga 2 2019 antara PSIM kontra Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10).

Pada pengujung laga, Tolle yang sudah diusir wasit akibat terkena kartu merah, tiba-tiba berlari ke dalam lapangan lagi sambil bertelanjang dada.

BACA JUGA: Pengunjung Antar Bakso Ukuran Besar ke Lapas, Ternyata Isinya Narkoba

Tanpa diduga, Tolle melayangkan tendangan kungfu kepada pemain Persis Solo M Shulton Fajar. Aksi brutalnya tak berhenti sampai di situ. Tolle kemudian mengintimidasi jurnalis untuk menghapus fotonya yang ada di kamera wartawan.

Video tendangan kungfu itu pun sudah tersebar di media sosial. Wakil Ketua Komdis Umar Husein belum bisa memberikan keterangan banyak terkait hal tersebut.

BACA JUGA: Aiptu Sadiran Kena Bacok Saat Tangkap Tersangka Kasus Pencabulan

“Kami masih menunggu laporan dari PT. LIB,” katanya seperti dilansir prokal.co.

Di sisi lain, PT. LIB masih belum bisa memberi masukan ke Komdis PSSI. Manajer kompetisi PT. LIB Asep Saputra punya alasan sendiri.

BACA JUGA: Prabowo kepada Ryamizard: Old Soldiers Never Die And They Never Fade Away

Saat ini, pihaknya tengah menyusun laporan terkait kejadian tersebut. Asep menegaskan laporan akan tuntas secepatnya.

Meski begitu, pihaknya tidak akan main-main saat memberi masukan bagi Komdis. “Sekarang pengawas pertandingan masih mengumpulkan bukti-bukti yang komprehensif terkait kejadian. Kalau sudah lengkap, secepatnya dikirim,” kata Asep.

Dia pun sangat menyayangkan tendangan kungfu yang dilakukan Hisyam Tolle.

Bukan hanya Komdis yang akan memberi sanksi. Manajemen PSIM juga kecewa dengan aksi brutal Hisyam Tolle. Mereka bahkan sudah siap memberikan hukuman kepada pemainnya itu.

“Tidak ada pembenaran atas apa yang dilakukan Tolle. Pasti akan ada sanksi. Tapi seperti apa, lihat saja nanti,” tegas manajer PSIM David Hutauruk.

Sejatinya, setelah laga, David sudah bertemu Tolle. “Kami berbicara di mes. Dia menyesal melakukan itu (tendangan kungfu),” terang David.

Tetapi, penyesalan saja tidak cukup. Sebab, manajemen tetap akan bertindak tegas kepada pemainnya yang indisipliner. Apalagi, sejauh ini, tidak pernah ada pemain indisipliner di dalam tim PSIM.

“Makanya kami akan bicara lagi dengan dia (Tolle). Kami dengar dulu pembelaan dia seperti apa, baru kami ambil keputusan,” terang David.

Masalahnya, hukuman lain tengah menanti Tolle. Karena meminta jurnalis menghapus foto, dia telah melanggar undang-undang pers nomor 40 tahun 1999.

Di situ dijelaskan, kekerasan terhadap jurnalis adalah perbuatan melawan hukum. Maka, siapa yang melanggar akan terkena ancaman kurungan penjara dua tahun atau denda Rp 500 juta.

“Kamera saya sempat diambil, saya bilang agar hapus foto di ruang ganti saja,” kata jurnalis Goal Indonesia Budi Cahyono. Tetapi, belum ada kepastian apakah akan ada langkah hukum yang dilakukan.

Selain Tolle, PSIM juga tengah menanti sanksi. Selain ada adu jotos, supporter juga merangsek ke stadion Mandala Krida. Mereka kemudian membuat kondisi laga PSIM kontra Persis tidak kondusif. Soal sanksi yang menanti, David mengaku pasrah.

“Karena memang ada kejadian yang melanggar regulasi. Kami tunggu saja keputusannya, setelah itu baru kami pikirkan tindakan selanjutnya (banding),” katanya.

Soal kerusuhan, PT. LIB juga sedikit was-was. Apalagi, Liga 2 sudah memasuki babak delapan besar. Tentu saja PT. LIB tak ingin kondisi serupa terulang. Rencananya, PT. LIB akan memanggil manajemen delapan klub yang lolos.

BACA JUGA: Kutipan Prabowo di Sertijab Menhan, Super Sekali dan Menginspirasi

“Membicarakan segala hal. Seperti penguatan untuk keamanan. Saya harap tidak hanya prestasi, tetapi juga ada perubahan dari penyelenggara pertandingan dibandingan babak sebelumnya,” kata Asep. (gus/gil)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler