jpnn.com, JAKARTA - Influencer Humprey Afrianto yang juga dikenal sebagai Putra Duyung Indonesia mengungkapkan minatnya dalam olahraga freediving.
Dia pun membagikan kisah menarik seputar hobinya tersebut.
BACA JUGA: Profil Andrew Doppo, Instruktur Freediving Profesional
Freediving atau selam bebas tidak hanya dianggap sebagai olahraga air biasa, melainkan sebagai kegiatan atau olahraga ekstrem di mana penyelam berusaha mencapai kedalaman tertentu tanpa alat bantu pernapasan.
Humprey mengatakan sebelum terjun menyelam bebas, seseorang harus melewati pelatihan khusus.
BACA JUGA: Atlet Dunia Happy Ikut Freediving Competition Sail Sabang
Hal ini mengingat mereka harus mampu menahan napas selama beberapa menit di kedalaman tertentu.
“Banyak yang tanya, kok bisa sih tahan napas selama itu? Ya, ternyata setelah aku ambil sertifikasi memang ada teknik dan cara pernapasannya yang bisa juga diterapkan dan bagus buat kehidupan sehari-hari,” ungkap Humprey.
BACA JUGA: Atlet Freediving Dunia Mulai Terpikat Bawah Laut Sabang
Influencer yang aktif membagikan konten traveling ini mengungkapkan dirinya benar-benar ketagihan freedive.
Melalui akun @mhumprey di Instagram, dia membagikan momen-momen serunya di kedalaman lautan.
"Padahal dulu aku thalassophobia atau takut kedalaman, tetapi ternyata di dalam laut suasananya enggak yang gelap seperti yang terlihat dari atas. Kita seperti ada dalam ruangan kosong warna biru, ada terumbu karang yang indah, ketemu berbagai ikan-ikan laut, dan aku menikmati banget," ujar Humprey.
Humprey juga telah menjelajahi beberapa perairan di Indonesia, termasuk Labuan Bajo, Menjangan, Amed, Tulamben, Lombok dan Kepulauan Seribu.
"Laut Indonesia itu indah banget. Ini adalah surga, itulah mengapa banyak orang asing datang ke sini. Semoga aku punya kesempatan untuk lebih banyak eksplorasi bawah laut Indonesia," ucapnya.
Humprey berharap masyarakat Indonesia juga bisa lebih sadar wisata dengan potensi alam yang Indonesia miliki.
Masyarakat diharapkan juga ikut membantu mempromosikan daya tarik wisata dan keunikan lokal. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi