BANDUNG--Tingkat hunian hotel (okupansi) di sejumlah kota di Jawa Barat langsung turun drastis akibat bencana alam, terutama banjir, yang belakangan terus melanda wilayah tersebutKetua DPD PHRI Jabar, Herman Muchtar, menyebutkan, penurunan okupansi mencapai 20 persen
BACA JUGA: Pansus Didukung Sebutkan Nama
Pada hari-hari normal tanpa banjir, okupansi hotel-hotel di Jabar mencapai 60 persen."Bencana banjir yang kini sedang berlangsung memang berdampak terhadap sektor perekonomian
BACA JUGA: Menhut Tegur PT Freeport
Jika dalam keadaan normal okupansi hotel rata-rata sekitar 60 persenBACA JUGA: RUU Desa Segera Dibahas
Dijelaskan pula, para keengganan wisatawan berkunjung juga disebabkan kamacetan yang luar biasa tatkala terjadi banjirMochtar menjelaskan, meski tergolong fenomena alam namun masalah ini harus segera mendapat perhatian seriusPasalnya, sektor pariwisata dan hiburan memberi sumbangsih cukup besar dalam menambah pendapatan asli daerah (PAD)Menurutnya, pertahunnya sektor pariwisata memberi sumbangsih bagi PAD sebesar Rp 77 miliar, dan untuk hiburan sebesar Rp 64 miliar pertahun.
Sementara,Ketua Apindo Kabupaten Bandung Yohan Lukius, menjelaskan, sekitar 10 persen dari sekitar 6.000 pabrik yang berlokasi di Kabupaten Bandung terkena dampak banjir besar luapan Sungai CitarumAdapun yang terendam, antara lain di kawasan Majalaya, Banjaran dan Pameungpeuk.
"Sebagian anggota Apindo Kabupaten Bandung melaporkan kondisi pabrik mereka yang terendam, bahkan ada yang melaporkan butuh sekitar seminggu hingga dua minggu untuk perawatan mesin tenun yang terendam banjir," terangnya.
Dia menyebutkan, kerugian akibat banjir besar di kawasan Bandung Selatan diprediksi mencapai Rp 10 hingga Rp 20 miliarDikatakan, banjir berdampak serius terhadap proses produksi di pabrik-pabrik(dni/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petinggi TNI Mengaku Tak Tahu Kasus Kalawiren
Redaktur : Soetomo Samsu