jpnn.com, DHARMASRAYA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan Taruna Siaga Bencana (Tagana) bekerja dari hati. Dia menyebutkan para sukarelawan itu dididik untuk bekerja tanpa pamrih.
Hal itu disampaikan seusai peringatan HUT Ke-19 Tagana di Dharmasraya, Sumatra Barat, Minggu (28/5).
BACA JUGA: HUT Ke-19 Tagana, Mensos Risma Cerita Pengalaman Berkesan Saat Bantu Korban Bencana
"Saya berharap Tagana ini tenaga yang mereka berangkatnya dari hati. Jadi, mereka dididik tidak pernah hitung," kata Risma..
Dia menyebutkan para Tagana itu bekerja tidak hanya sehari atau dua hari. Bahkan tidak jarang hingga berminggu-minggu saat menyalurkan bantuan.
BACA JUGA: Mensos Risma Ingin 60 Tagana yang Ikut Pelatihan Dibekali Kemampuan Analisis Bencana
"Di Majene mereka ada tidak pulang dua bulan, di Lumajang tujuh bulan. Itu mereka kadang kalau ada yang warga membutuhkan, misalkan kasur. Itu diserahkan, jadi mereka tidur di bawah," lanjutnya.
Dia berharap Tagana bekerja selalu dari hati bukan transaksional.
Risma menyebutkan para Tagana hanya mendapatkan honor Rp 250 ribu perbulan.
"Saya enggak punya duit untuk menambahkan. Kemarin Rp 200 ribu saya tambahkan Rp 50 ribu, kalau kerja mereka sudah tanpa hitungan," jelasnya.
Mantan Wali Kota Surabaya itu menyebutkan Tagana itu bekerja tulus untuk membantu, tetapi tak jarang justru berhadapan dengan emosi warga.
"Bahkan seringkali mohon maaf saat mereka menolong mereka dimarahin, karena mereka mungkin panik yah. Saya juga kadang kasian gitu kan," pungkas Risma.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra