HUT ke-54, BPJS Kesehatan Jadikan JKN Kebanggaan Indonesia Lewat Kolaborasi dan Inovasi

Jumat, 15 Juli 2022 – 21:18 WIB
Upacara peringatan HUT ke-54 BPJS Kesehatan yang dipimpin Ali Ghufron Mukti (kanan) di kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Jumat (15/7). Foto: Dokumentasi BPJS Kesehatan

jpnn.com, JAKARTA - BPJS Kesehatan memperingati hari jadinya ke-54 tahun tepat pada hari ini, Jumat (15/7).

Usia 54 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi lembaga yang diamanatkan untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: HUT ke-54, BPJS Kesehatan Hadirkan Layanan Hingga ke Ujung Indonesia

Selama 54 tahun berdiri, BPJS Kesehatan melakukan beberapa transformasi dari kelembagaannya.

Bermula dari Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) pada 1968 yang hanya memberikan jaminan kesehatan pada para aparatur sipil negara (ASN) dan keluarganya.

BACA JUGA: Sukses Pertahankan WTM, Ini Sejumlah Capaian BPJS Kesehatan Selama 2021

Kemudian berganti status menjadi badan usaha milik negara, yaitu Perum Husada Bhakti dan PT Askes (Persero) yang juga mencakupi kesehatan karyawan BUMN beserta keluarganya.

Hingga akhirnya menjadi lembaga negara, berupa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mengimplementasikan cakupan kesehatan semesta (universal health coverage) bagi seluruh masyarakat Indonesia sebagaimana diamanatkan UUD 1945.

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Ajak Peserta Skrining Kesehatan untuk Cegah Risiko Penyakit Kronis

Dalam usia ke-54 tahun BPJS Kesehatan, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mulai diselenggarakan pada 2014, kini berjalan delapan tahun penyelenggaraannya.

Tidak dapat dipungkiri penyelenggaraan JKN mendapati berbagai tantangan dalam menjamin kesehatan masyarakat Indonesia.

Kendati begitu, program JKN bersama dengan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggaranya tidak henti melakukan perbaikan-perbaikan dan inovasi untuk meningkatkan kualitas dari berbagai sisi.

Tentu saja, BPJS Kesehatan tidak bisa sendirian dalam menyelenggarakan JKN.

Karena itu, pada hari jadinya yang ke-54, BPJS Kesehatan mengangkat tema 'Kolaborasi dan Inovasi JKN Kebanggaan Indonesia' sebagai upaya untuk menjaga program JKN agar berkelanjutan yang dilakukan secara bersama-sama.

Filosofi tema HUT tersebut diambil untuk menunjukkan sinergi, kerja sama, dan pembaharuan ide melibatkan internal dan eksternal BPJS Kesehatan, demi mewujudkan JKN sebagai kebanggaan bangsa.

Adanya JKN merupakan wujud kehadiran negara untuk memberikan layanan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam sewindu mengemban amanah penyelenggaraan Program JKN-KIS, BPJS Kesehatan telah banyak meraih prestasi dan capaian positif.

Program ini pun semakin besar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

“Terlepas dari capaian dan prestasi yang diraih, kami menyadari, bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh BPJS Kesehatan dalam memantapkan penyelenggaraan program ini," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam pidato kelembagaan saat upacara peringatan HUT ke-54 BPJS Kesehatan, Jumat (15/7).

Lebih lanjut Ghufron menyampaikan program JKN-KIS merupakan program strategis pemerintah yang melibatkan peran berbagai pemangku kepentingan, sehingga upaya kolaborasi adalah hal yang mutlak dilakukan.

"Kolaborasi ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, kementerian atau lembaga, mitra perbankan, dan tentunya seluruh elemen dalam ekosistem JKN termasuk peserta dan masyarakat umum,” sebutnya.

Ghufron mengatakan capaian dan prestasi yang diraih juga tidak terlepas dari upaya inovasi yang dilakukan BPJS Kesehatan.

Menurutnya, capaian tersebut tentu semakin memperkuat komitmen BPJS Kesehatan untuk senantiasa melakukan terobosan yang diharapkan dapat menjaga keberlangsungan dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS, sehingga mampu menjadi program kebanggaan bangsa Indonesia.

Sementara itu, pada hari yang sama juga dilaksanakan syukuran puncak HUT ke-54 BPJS Kesehatan.

Dalam kesempatan itu diserahkan penghargaan MURI kepada BPJS Kesehatan atas rekor dan kesuksesannya menggelar Pekan Senam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) bagi Peserta JKN Serentak (Pekan Semangat) di 5.400 titik pada Selasa, 12 Desember 2022 lalu.

Pelaksanaan senam bagi peserta penyakit kronis dengan titik lokasi pelaksanaan terbanyak se-Indonesia.

Deputi III Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Agus Suprapto enilai capaian yang diraih BPJS Kesehatan sangat luar biasa di tengah berbagai dinamika khususnya kondisi pandemi dan penurunan ekonomi global.

“Di tengah risiko kemiskinan meningkat, kehadiran BPJS Kesehatan sebagai tumpuan masyarakat untuk hadir menjamin layanan kesehatan, ini sangat luar biasa," kata Agus Suprapto yang hadir mewakili Menko PMK Muhadjir Effendi.

Dia menilai BPJS Kesehatan juga bisa mengantisipasi kondisi masyarakat di masa pandemi.

Menurutnya, disparitas layanan kesehatan, permasalahan kesehatan dasar kini menjadi PR bersama dan diharapkan keberadaaan JKN dapat mendukung dalam upaya menyelesaikannya.

"Selamat untuk BPJS Kesehatan yang telah hadir dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia,” ucap Agus. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler